Sabtu, 03 September 2011

Sedapnya, Kerang Bambu Saus Padang

Kerang bambu di Jawa Timur dikenal dengan nama lorjuk atau nama internasionalnya razor clam atau jacknife dengan nama latinnya solen vaginalis sangat menyukai habitat perairan yang terdiri dari lumpur berpasir atau pasiran. Di Madura atau Jawa Timur secara umum, kerang bambu telah menjadi bahan pangan tradisional yang dijadikan camilan berupa: kacang lorjuk, bothok lorjuk, soto lorjuk dll. Kerang bambu ini memang banyak didapat di sekitaran pantai Kenjeran Surabaya atau di daerah Bangkalan Madura.
Cara menangkap kerang bambu cukup unik yaitu secara tradisonal menggunakan linggis, dengan menggali pasiran yang diperkirakan disitu ada kerang bambunya. Cara seperti ini adalah cara yang ramah lingkungan tetapi tidak menjamin keberhasilannya. Akhir-akhir ini ada cara menangkap kerang bambu yang lebih efektif namun perlu kewaspadaan terhadap dampak buruk lingkungan yang ditimbulkannya. Cara menangkap kerang bambu yang terakhir disebutkan itu adalah dengan cara menaburkan cairan sabun yang pekat yang telah dicampur dengan batu gamping. Tunggu beberapa saat, kerang bambu yang mabuk akibat konsentrat sabun akan muncul ke permukaan air dengan sendirinya. Nelayan tinggal menyerok kerang bambu itu.
Kerang bambu seperti halnya jenis kerang-kerangan lainnya memiliki sifat cara makan dengan sistem feeder filter, ia akan memakan mikro algae dan bahan kimia serta bahan beracun (termasuk logam berat) yang terlarut di dalam air maupun dalam mikro algae yang kemudian akan diserap dan dicerna serta diakumulasikan bersama protein di dalam tubuhnya. Apabila daging kerang tersebut dikonsumsi manusia, tentu akan terakumulasi di tubuh manusia.
Ambang batas aman untuk konsumsi adalah dimana kandungan timbal (Pb) = 0,5 ppm (mg/kg), mercuri (Hg) = 0,5 ppm dan tembaga (Cu) = 20 ppm. Namun beberapa penelitian terhadap kerang bambu di perairan Kenjeran Surabaya dan perairan Bangkalan Madura menunjukkan angka untuk Pb, Cadmiun (Cd), dan Hg menunjukkan masing-masing angka 0,247, 0,018 dan angka 0. Timbal (Pb) pada kerang bambu yang di dapat di perairan Bangkalan memang agak tinggi yaitu 0,5 ppm. Dari angka-angka tersebut, menyantap kerang bambu yang di dapat dari perairan tersebut masih dalam batas aman.  Namun demikian, kita mesti tetap waspada, yaitu dengan cara tidak berlebihan untuk menyantapnya. Jumlah aman menyantap kerang bambu atau jenis kerang-kerangan lainnya adalah dengan perhitungan Cadmium (Cd) =3,8 ppm, maka bagi laki-laki yang berumur rentang 20 -45 tahun dengan berat badan 65 kg, menyantap kerang bambu cukup 45 ekor per minggu dan bagi perempuan dengan rentang umur yang sama dengan berat badan 55 kg, disarankan untuk menyantap kerang bambu sebanyak 40 ekor per minggu saja. Tentu apabila umur makin tinggi dan berat badan lebih dari saran tadi maka mengkonsumsi kerang bambu lebih baik dikurangi dari takaran tadi.
Bagaimana kita tahu kerang bambu atau jenis kerang-kerangan lainnya masih segar? Pertama lihat cangkang kerangnya harus terlihat masih segar, kemudian cangkangnya masih menutup rapat dan yang penting lagi tidak mengeluarkan bau amoniak.
Nah, kalau soal cara masaknya. Saya pengalaman menyantap kerang bambu dalam berbagai cara masak, yang paling sedap adalah masak saus padang. Menurut saya, rasa original dari kerang bambunya tidak hilang tertutup oleh rasa yang lain. Dijamin sedap. Cara masaknyapun mudah saja, yaitu: kerang bambu dibersihkan dari pasir dan kotoran lainnya di air yang mengalir, kemudian rebus dengan cangkangnya sampai cangkangnya terbuka dengan sendirinya.
Panaskan minyak goreng masukkan tumis jahe dan bumbu halus yang terdiri cabai keriting, bawang merah dan bawang putih sampai harum semerbak. Kemudian masukkan saus tomat, saus cabai, saus tiram, sedikit gula, dan merica bubuk. Kemudian ke dalam penggorengan besar ini masukkan air beserta kerang bambu rebus dan garam secukupnya. Masak terus kemudian masukkan lemon juice dan irisan nanas kupas. Terakhir masukkan tepung maizena, sambil diaduk-aduk sampai kuahnya menjadi kental. Setelah itu sajikan hidangan istimewa ini. Dijamin sedap.
Kerang bambu mentah yang mudah didapat di supermarket
Sedapnya kerang bambu saus padang
Perlu diperhatikan, jumlah aman mengkonsumsi kerang-kerangan

2 komentar:

  1. Bang.. terima kasih infonya, saya ijin menulis ulang info2 ini untuk mengikuti lomba menulis tentang gizi makanan :) terima kasih

    BalasHapus