Minggu, 06 November 2011

Tipe Pantai

Pantai merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut. Lebar pantai sangat tergantung pada topografinya, dimana faktor hidro-oceonografi seperti arus laut, arus pantai, pasang surut, ombak, gelombang dan angin sangat berpengaruh dalam pembentukan pantai. Apa beda pantai dan pesisir? Secara morfologis, pantai adalah bagian dari wilayah pesisir yang terletak pada batas pasang surut airlaut. dengan kata lain, pantai adalah daerah antara batas pasang tertinggi dan surut terendah. 
Secara umum, dikenal beberapa bentuk dan tipe pantai di Indonesia, yaitu: pantai berpasir, pantai berbatu, pantai cadas, pantai tebing, selain itu juga ditemukan bentukan pantai seperti pantai rawa atau estuaria, delta, lidah pasir (split), dune, laguna, dan tombolo.
Pantai berpasir memiliki ciri kemiringan yang landai dan tersusun dari material lepas seperti pasir, kerikil (gravel), batu gaplok (cobblestones) dan sejenisnya. Jenis pantai ini, apalagi yang berpasir putih, umumnya telah menjadi kawasan pariwisata. Contoh jenis pantai berpasir adalah pantai Kuta di Bali.
Pantai berbatu adalah pantai dengan batu-batu granit dari berbagai ukuran yang menyebar disepanjang pantai. Pantai jenis ini disukai oleh moluska berkulit keras, kepiting, dan chiton. Contoh pantai berbatu adalah pantai Parai di Bangka Belitung.
Pantai cadas adalah pantai yang berhadapan langsung dengan laut lepas. Pantai yang didominasi oleh pantai tebing dengan formasi batuan keras, atau tebing karang, sementara di depannya ditemukan ekosistem terumbu karang dan material yang berbentuk pasir yang berasal dari hancuran karang atau biota laut. Jenis pantai ini banyak ditemukan di selatan Pulau Jawa.
Pantai tebing atau cliff, dicirikan dengan dinding pantai terjal dan berhadapan dengan laut lepas. Contoh pantai tebing adalah di Selatan Bali seperti di Uluwatu dan lainnya.
Estuaria adalah wilayah yang sangat dipengaruhi oleh aliran air sungai dan arus pasang surut, sehingga berkaitan langsung dengan salinitas dan kualitas airnya. Wilayah ini dicirikan dengan dominasi vegetasi mangrovenya dengan airnya yang disebut air payau. Wilayah ini sangat kaya nutrisi sehingga menjadi tempat biota dan organisme perairan untuk berkembang biak.
Delta adalah wilayah daratan berbentuk pulau-pulau kecil yang terbangun oleh sedimen yang terbawa aliran sungai dari wilayah daratan dan material erosi pantai yang terbawa arus dan ombak. Delta berada di hilir sebuah sungai besar.
Lidah pasir atau splits merupakan bentukan daratan yang menjorok ke laut atau membentuk daratan yang horizontal dengan pantai. Lidah pasir terbentuk di wilayah dengan arus dan angin kencang atau bisa juga di muara sungai, yaitu sebagai akibat terbawanya sedimen oleh arus pantai, yang secara perlahan-lahan membentuk daratan baru. Lidah pasir bisa mencapai puluhan kilometer dan terus berubah secara dinamis.
Dune atau sand dune atau gumuk pasir, terbentuk oleh tumpukan pasir di daerah pantai, yang terjadi oleh pengaruh angin keras. Perpindahan sedimen pasir yang membentuk bukit pasir dapat terjadi hingga ratusan meter ke belakang pantai. Contoh gumuk pasir adalah di Pantai Parangtritis Yogyakarta.
Laguna adalah wilayah yang dapat ditemukan di dekat atau bisa juga jauh dari daerah pantai. Pada daerah pantai, laguna biasanya dalam posisi searah dengan garis pantai dengan tingkat kedalaman yang rendah. Secara geografis, laguna terpisah dengan laut oleh endapan pasir atau batu kerikil. Hubungan dengan air llaut tergantung dari jalur-jalur sempit atau bahkan tidak ada sama sekali. Substrat yang terdapat pada laguna lebih banyak dipengaruhi oleh daratan. Laguna disebut juga sebagai daerah litoral karena kadar salinitas-nya dipengaruhi oleh air laut dan air tawar. Ekosistem laguna sangat kaya dan produktif. Contoh laguna adalah Sagara Anakan di Jawa Tengah.
Tombolo adalah merupakan bentukan daratan baru yang terjadi akibat penyatuan dua daratan dengan bantuan arus pantai yang mengantarkan substrat, pasir, dan kerikil. Contoh tombolo adalah di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
(sumber: Buku Sempadan Pantai. 2010. Direktorat Tataruang Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Kementrian Kelautan dan Perikanan. 140 hal)

4 komentar:

  1. jadi tipe pantai tuh ada berapa kak?-_- kata guruku 7 tapi rata2 artikel di gugel bilang 4, lah terus kaka bilang 10 aaaa-_-

    BalasHapus
  2. Waw, tajam dan substansial komen dari raibowgirl ini. Memang benar, tipe pantai ada 4, yaitu: pantai berpasir, pantai berbatu, pantai cadas, dan pantai tebing. Sedangkan bentuk pantai ada 6, yaitu: pantai rawa (estuaria), delta, lidah pasir (split), dune, laguna, dan tombolo.
    Letak dan posisi pantai itu sendiri akan sangat berpengaruh terhadap tipe dan bentuk pantai. Pada pantai terbuka yg berhadapan dng laut lepas, akan banyak ditemukan pantai dengan batuan keras. Sedangkan pada pantai yg terlindung, akan banyak ditemukan pantai pantai dengan material lunak.
    So, terima kasih rainbowgirl atas koreksiannya. Dan saya akan revisi judul nya menjadi 'tipe dan bentuk pantai'

    BalasHapus