Kota Tomohon di Sulawesi Utara dengan luas 14.721,78 ha dimana 3.509,97 ha atau 23,84% berupa hutan yang kaya dengan keragaman hayati dan berada 800 meter dpl dengan topografi dataran tinggi karena diapit oleh dua gunung aktif, yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Menjadikan wilayah yang berbukit-bukit ini sangat sejuk dengan suhu rata-rata 21,9 derajat celcius dengan kelembaban antara 85 – 91%. Hujan terjadi sepanjang tahun tetapi lebih banyak terjadi pada bulan Oktober sampai Juni. Curah hujan rata-rata 1422 – 2364 mm.
Jumlah penduduk Kota Tomohon 91.553 jiwa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Tingkat kemiskinan penduduk di kota ini termasuk katagori relatif kecil karena hanya sekitar 7,4% penduduk yang termasuk katagori miskin (data-data tahun 2010). Karena ekonomi Kota Tomohon lebih banyak mengandalkan kepada pertanian maka kota ini sangat dikenal sebagai daerah penghasil komoditas hortikultura dan bermacam-macam jenis bunga.
Saya sangat menyukai Kota Tomohon ini karena begitu masuk batas Kota Tomohon dari Kota Manado, kita akan disuguhi oleh pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Di sebelah kanan kita adalah lereng bukit yang terjal dan di sebelah kiri kita adalah jurang yang menganga. Di kanan kiri kita sepanjang perjalanan adalah pemandangan hutan dengan beraneka jenis tumbuhan sesekali ditemui ada rumah penduduk yang sederhana.
Mampir di rumah makan Tinor Jaya menjadikan pengalaman tersendiri. Selain makanannya yang lezat seperti ayam kuah santan atau ‘palutuun’, rebus kerang sawah atau ‘renga’ dan nasi bungkus. Nasi bungkus disini adalah buras bukan nasi biasa dibungkus. Disini akan mendapatkan pemandangan Kota Menado dengan terlihat bangunan-bangunan yang memenuhi kota, laut, pantai dan bunaken. Sungguh sangat luar biasa.
Kemudian bertandang ke tempat wisata Bukit Doa, juga memberikan pengalaman yang luar biasa juga. Pemandangannya indah sekali dan ‘sunyi’. Semuanya menyiratkan akan kedamaian. Tidak ada tempat seperti ini di sekitaran Jakarta atau di Pulau Jawa. Kalau-pun ada yang memiliki pemandangan indah seperti ini tetapi akan sulit mendapatkan kesunyian karena dipastikan suasananya sangat ‘riuh’ karena banyaknya orang yang datang dan kendaraan yang dibawa.
Lalu mau dibawa kemana pembangunan Kota Tomohon? Kota Tomohon sebaiknya diarahkan kepada ekonomi yang sesuai dengan kondisi alam dan sosial masyarakatnya seperti saat ini. Kalau-pun mau ada variasi, kota ini dapat dikembangkan menjadi kota wisata yang berbasis alam. Tidak seperti dibeberapa kota/kabupaten lain terutama di Pulau Jawa yang hampir seluruhnya diarahkan menjadi kota industri. Banyak contoh kota-kota dunia yang dapat maju terutama sektor ekonominya tanpa harus menjadi kota industri.
 |
Menuju Kota Tomohon yang hijau, asri dan sunyi |
 |
Pertanian hortikultura menjadi andalan ekonomi Kota Tomohon |
 |
Bermacam bunga dihasilkan dari Kota Tomohon |
 |
Mampir di Resto Tinoor Jaya selain bersantap juga melihat hamparan Kota Manado |
 |
Renga atau kerang sawah rebus |
 |
Nasi bungkus |
 |
Hamparan laut dan Kota Manado dari Tinoor Jaya |
 |
Perumahan penduduk yang berada di suatu lembah |
 |
Lokasi Wisata 'Bukit Doa' |
 |
Kapel di Bukit Doa |
 |
Kota Tomohon di bawah Gunung Lokon |
 |
Kota Tomohon dari Bukit Doa |
Minta ijin untuk posting artikel Anda di :
BalasHapusBERITA SULAWESI UTARA
Silahkan Pak. Terima kasih atas kunjungannya
BalasHapusTrims, reportase anda sangat membangakan saya orang Jawa sudah tinggal 18 th di Tomohon. Ijin share?
BalasHapusGBU
Terima kasih juga P Heri atas perhatiannya. dan silahkan untuk share tulisan saya.
Hapushttp://sex-hot-kotamobagu.blogspot.com
BalasHapushot sex manado