Senin, 28 Februari 2011

Pulau Kisar di Maluku Tenggara Barat. Wilayah Perbatasan Yang Harus Keluar 'Batas'

Kali ini berkesempatan mengunjungi Pulau Kisar yang merupakan salah satu pulau kecil terluar (PPKT) dengan kapal Pelni Pangrango yang berkapasitas 1000 penumpang. Kami berangkat dari Kupang dan waktu yang dibutuhkan untuk sampai di P Kisar adalah sekitar 10 jam. Penduduk P Kisar dengan Kupang dan sekitarnya sudah memiliki hubungan tradisional yang erat terutama dalam perdagangan. Untuk mencapai P Kisar melalui jalur laut, kami pikir lebih mudah melalui Kupang dibandingkan melalui Saumlaki. Berangkat sore hari menjelang malam dan sampai di kota Wonrel yang berada di Pulau Kisarnya, pas menjelang fajar terbit. Berikut sekilas tentang P Kisar:
Pulau Kisar adalah salah satu pulau terluar yang berada di wilayah Maluku, tepatnya berada di Selat Wetar. Ukuran pulau ini realtif kecil, yaitu sekitar 81,83 km2 berupa bukit-bukit rendah dengan titik tertinggi 250 meter dari permukaan laut. Tetapi pada umumnya bukit-bukit di pulau ini berlereng relative landai dan terdapat di bagian tengah pulau.  Sedangkan di bagian tepi pulau ini berupa daerah yang datar.

Administratif
Secara administratif, Pulau Kisar termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Data terakhir dari pemerintah Maluku mencatat jumlah penduduk pulau ini berjumlah 7286 jiwa.

Letak Geografis
Secara geografis, Pulau Kisar berada pada titik koordinat 08° 06' 10" LS dan 127° 08' 36" BT. Di sebelah   Utara   berbatasan   dengan   Pulau Romang, sebelah Selatan dengan Selat Timor, sebelah   Barat   dengan   Pulau   Wetar   dan sebelah  Timur  dengan  Pulau-Pulau  Leti,  Moa dan Lakor. Panjang garis pantai pulau ini  37, 36 km sedangkan panjang sisi  Barat adalah 7,3 km, sisi Timur 12,08 km, sisi Utara 7,83 km dan sisi Selatan 10,15 km. Di pulau ini akan dibuat Titik Dasar No. CTD 111 dan Calon Titik Referensi No. CTR 111.

Aksesibilitas
Untuk  menuju  Pulau  Kisar,  perjalanan  dapat ditempuh   melalui   perjalanan   laut   maupun udara   dari   Kota  Saumlaki.   Kota   Saumlaki berfungsi   sebagai   pintu   keluar   masuk hubungan  dengan  wilayah  luar  kabupaten. Selain transportasi laut dan udara melalui Kota Saumlaki terdapat pergerakan penduduk dari dan menuju Kota Wonreli di Pulau Kisar dengan
wilayah   Nusa   Tenggara   Timur   (Kupang). Sebagian   besar   transportasi   melalui   laut dilayani   oleh   kapal-kapal  PELNI, ASDP dan perusahaan swasta (perintis).

Kabupaten Maluku Tenggara Barat memiliki 2 (dua)   lapangan   terbang,   yaitu   lapangan terbang Olilit di Kota Saumlaki dan lapangan terbang Wonreli di Kota Wonreli. Ketersediaan lapangan terbang  ini  telah dapat memperlancar  akses  ke  wilayah  Pulau  Kisar sekaligus    menopang aktivitas dan mempercepat pertumbuhan perekonomiannya. Penerbangan   reguler   ke kota Kecamatan Wonreli disediakan  oleh  PT. Merpati Nusantara  Airlines (MNA)   dengan menggunakan  pesawat  CN  212  dari  Kota Kupang di Provinsi NTT menuju Kota Ambon dan sebaliknya. Transportasi  dengan  pesawat terbang   ini   masih   bersifat   terbatas   yaitu berlangsung sekali dalam seminggu.

Topografi Dan Geomorfologi

Pulau  Kisar  tersusun  dari  batuan  metamorf yang  berupa  sekis  bersisipan  genes,  filit  dan batugamping   terubah   yang   diperkirakan berumur  Pra  Perm.  Bagian  utama  pulau  ini dikelilingi   oleh   batuan   termuda   yang menumpang secara tidak selaras pada batu- batuan   tersebut,   sedangkan   bagian   atas adalah  batu  gamping  koral  yang  berumur kuarter.

Batu  gamping  koral  berupa  batu  gamping terumbu   yang   mengandung   kuarsa   dan membentuk undak-undak dengan sisipan tufa gampingan   berbatu   apung   yang   mudah diremas. Secara   geologi,   struktur   yang terdapat  di  daerah ini  diperkirakan  berupa patahan mendatar yang mengarah ke Barat Daya - Timur Laut.

Sedangkan  pada  endapan  batu  gamping kuarter yang mengelilingi pulau ini, diharapkan dapat   menjadi   tempat   akumulasinya   air tanah,   karena   batuan   ini   bersifat   mudah melarutkan dan meresapkan air. Daerah batu gamping  ini  biasanya  mempunyai  muka  air tanah yang dalam, tergantung dari tebalnya batuan tersebut.

Sungai yang terdapat di Pulau Kisar sebagian besar  merupakan  sungai  tadah  hujan,  yaitu sungai   yang   hanya   berair   pada   musim penghujan dan kering pada musim kemarau. Sungai-sungai  yang  berair  sepanjang  tahun adalah  Meta  Sakir,  Meta  Naumatang  dan Meta  Amau.  Di  bagian  tengah  Pulau  Kisar terdapat Telaga Nhui dengan potensi air yang
belum diketahui.

Klimatologi

Berdasarkan   data   yang   ada,   curah   hujan tahunan   di   Pulau   Kisar   berkisar   antara 900-1200 mm dan pada daerah pegunungan yang   berada   di   bagian   tengah   pulau mempunyai  curah  hujan  yang  relatif  tinggi yaitu 3000-4000 mm.


Potens Sumberdaya Alam

Mangrove
Komunitas  mangrove  di  Pulau  Kisar  tersebar sangat  terbatas  di  wilayah  pesisir  dan  tidak membentuk ekosistem yang kompleks seperti di wilayah pesisir Maluku Lainnya. Hasil estimasi menunjukan  luas  hutan  mangrove  di  pesisir Pulau Kisar mencapai  0,53 Km .

Jenis mangrove Hibiscus tiliaceus menyebar di keempat   bagian   pesisir   Pulau   Kisar   ini dibanding   spesies   mangrove   yang   lain. Sebagaimana   diketahui   bahwa   ekosistem mangrove memiliki berbagai peran dan fungsi penting  bagi  ekosistem  perairan  pesisir  dan laut,   diantaranya   adalah   fungsi   produksi. Kenyataan   ini   dirasakan   dan   diakui   oleh masyarakat pesisir Pulau Kisar, khususnya para nelayan yang sebagian pekerjaannya sebagai nelayan.


PadangLamun
Padang lamun sebagai ekosistem penting di perairan   pesisir   menyebar   pada   wilayah ekologis Pulau Kisar dan sekitarnya, walaupun dengan kondisi komunitas yang berbeda antar wilayah. Kehadiran padang lamun di perairan pesisir Pulau Kisar ini luasnya mencapai  15 km 2 .Di  perairan  pesisir  Pulau  Kisar  ditemukan  6 spesies   lamun   yang  merupakan   50%   dari kekayaan spesies lamun Indonesia maupun di perairan pesisir Maluku secara keseluruhan.

TerumbuKarang
Perairan  pesisir  Pulau  Kisar  memiliki  ekosistem terumbu   karang   yang   menyebar   merata hampir  pada  semua  bagian  pulau.  Melalui hasil analisis, diperoleh data panjang terumbu
karang  di  perairan  pesisir  mencapai  36  km dengan  lebar  rata-rata  mencapai  75  meter. Panjang   terumbu   di   pesisir   Utara   pulau mencapai 8 km, pesisir Selatan 10,5 km, pesisir Timur 12,7 km dan di pesisir Barat mencapai 7,6 km.

Dari  hasil  analisis,  persentase  tutupan  karang batu  menunjukkan  kondisi  terumbu  karang di perairan  pesisir  Pulau  Kisar  termasuk  dalam kategori  kurang  baik  hingga    baik.  Terumbu karang di bagian Utara pulau memiliki kondisi terumbu   karang   yang   termasuk   kategori sangat   baik   dengan   persentase   tutupan mencapai  75%. Sementara di perairan pesisir pulau  bagian  Barat  tergolong  baik,  dengan persentase  tutupan  karang  batu  mencapai 65%.  Sedangkan  di  perairan  pesisir  bagian Selatan dan Timur Pulau Kisar memiliki kondisi terumbu karang dengan kategori kurang baik, disebabkan  oleh  adanya  kematian  karang batu   dari   bentuk   tumbuh   Acropora bercabang,  Non  Acropora  bercabang  dan Acropora tabulate.

Perikanan

Sumberdaya ikan di perairan pesisir dan laut di wilayah  Pulau  Kisar  secara  umum  terdiri  atas empat kelompok utama yaitu ikan karang dan demersal, ikan pelagis kecil serta ikan pelagis besar.  Potensi  sumberdaya  ikan  karang  itu sendiri terdiri atas ikan komponen hias dan ikan konsumsi  yang  potensial  untuk  dimanfaatkan dan dikembangkan.
Spesies  sumberdaya  ikan  karang  dan  ikan demersal ini bernilai ekonomis tinggi terutama ikan  kerapu  (famili  Seranidae),  kakap  merah (famili   Lutjanidae),   ikan   lencam   (famili Lehrinidae),   ikan   Napoleon   (Cheilinus undulatus),  ikan  beronang  (famili  Siganidae).
Sumberdaya    ikan    karang    ini    baru dimanfaatkan   oleh   sekelompok   kecil masyarakat   yang   umumnya   bermukim   di bagian  pedalaman  pulau  dengan  teknologi yang   sangat   sederhana,   mengingat   mata pencaharian   masyarakat   di   Pulau   Kisar umumnya bertani.

Makrobentos

Selain sumberdaya perikanan, Pulau Kisar juga menyediakan   habitat   yang   baik   untuk
sumberdaya  moluska.  Sebanyak  14  spesies moluska   memiliki   kemampuan   menyebar yang luas dan bisa ditemukan di setiap bagian perairan pesisir pulau ini.

Selain  itu  perairan  pesisir  Pulau  Kisar  ini  juga menyimpan potensi sumberdayaLola (Trochus niloticus)  dan  Batu  Laga  (Turbo  marmoratus) dari  klas  Gastropoda  sebagai  komoditi  yang potensial. Siput Lola dapat dikatakan menyebar hampir  merata  di  perairan  pesisir  pulau  ini, tetapi  lebih  menonjol  di  bagian  Utara  dan Barat. Sumberdaya Batu Laga bisa ditemukan di  perairan  pesisir  bagian  Barat  dan  tidak menyebar   merata.   Jenis   sumberdaya   ini menempati   perairan   pesisir   dengan geomorfologi bebatuan yang agak terjal dan berelief.

Pesisir  Pulau  Kisar  juga  memiliki  sedikitnya  4 spesies kima yaitu Tridacna crocea, Tridacna derasa,  Tridacna  squamosa  dan  Hyppopus hyppopus. Sebaran dari keempat spesies kima tersebut hampir merata dan memiliki potensi yang memadai tetapi juga mengkhawatirkan, karena   dimanfaatkan   oleh   masyarakat sebagai   sumber   pangan   juga.   Sebagai sumberdaya  pesisir  dan  laut  yang  dilindungi, maka  konservasi  terhadap  keempat spesies kima ini menjadi penting.



Pariwisata Bahari

Potensi wisata yang menjadi andalan di Pulau Kisar  ialah  wisata  alam  dan  budaya.  Tetapi
pembinaan wisata di wilayah ini membutuhkan upaya pembenahan dan promosi yang kuat sebagai penarik wisatawan untuk mengunjungi wilayah ini.
Potensi  wisata  yang  baru  teridentifikasi  untuk wilayah Pulau Kisar meliputi wilayah pesisir dan laut.  Untuk perairan  pesisir,  kegiatan  wisata bahari yang potensial adalah Skin Diving dan Scuba   Diving.   Sementara   untuk   wilayah perairan, lautnya sangat potensial untuk wisata pancing   tonda   (trolling)   karena   wilayah perairan   ini   menyimpan   sumberdaya   ikan pelagis besar seperti ikan layaran, ikan setuhuk dan  ikan  pedang,  serta   ikan  tuna   dan cakalang.   

Di bagian  lain, dapat dikembangkan   wisata   pancing   untuk   ikan dasar atau ikan demersal yang juga tergolong potensial. Letak  Pulau  Kisar  yang  sangat  strategis,  yaitu pada   jalur   migrasi   paus   yang   melewati perairan   Selat  Timor,   menjadi   lokus   wisata lautan yang cukup penting.

Sarana Komunikasi

Telekomunikasi   merupakan   prasarana   yang penting   untuk   menciptakan   keterkaitan   di wilayah Pulau Kisar. Sampai saat ini, pelayanan telekomunikasi yang dilakukan oleh PT. TELKOM telah  menjaring  586  pelanggan  telepon  di Kabupaten  Maluku  Tenggara  Barat  dengan sentral  jaringan  berada  di  Saumlaki,  Tepa, Wonreli,   Serwaru,   Larat   dan   Seira.   Selain komunikasi   dengan   fasilitas   telepon, komunikasi juga telah dapat dilakukan melalui pos.

Upaya Pengembangan

Dalam bidang konservasi sumberdaya alam, masyarakat  di  Pulau  Kisar  telah  menerapkan sistem pengelolaan lingkungan pesisir dan laut dengan baik. Di lokasi-lokasi tertentu telah lama diterapkan sistem "sasi" sebagai upaya untuk mempertahankan   sumberdaya   agar   tetap tersedia dalam jumlah yang cukup. Sistem sasi itu difokuskan pada komoditi lola dan perairan pesisir tertentu yang memliki terumbu karang. Dengan  adanya  indikasi  penurunan  kualitas terumbu   karang   tersebut,   maka   upaya konservasi dan rehabilitasi perlu dilakukan.

Kebijakan   kecamatan   disesuaikan   dengan rencana   pengembangan   kabupaten   serta rencana  percepatan  pengembangan  Pulau Wetar   sebagai   sebuah   otorita.   Arahannya disesuaikan  dengan  rencana  yang  berkaitan dengan   pengembangan   orientasi   wilayah lokal,  nasional  dan  regional  (Timor  Leste  dan Australia).   Dinamika   pada   kawasan   ini direncanakan   berkembang   sesuai   dengan volume interaksi antar wilayah.

Pengembangan ekonomi wilayah Pulau Kisar sebagai wilayah perbatasan, selain memperhatikan komoditas unggulan lokal dengan perangkat sosial ekonomi budaya dan politiknya juga sangat diperlukan adanya insentif khusus. Kalau tidak ada insentif khusus, rasanya akan sulit untuk mengembangkan ekonomi pulau Kisar, mengingat keberadaan Pulau Kisar berada jauh dari wilayah pasar produk hasil dari kegiatan ekonomi P Kisar. Kita tidak rugi, seandainya mengeluarkan dana lebih untuk membangun wilayah penentu NKRI tetapi terpencil itu toh?
Membangun P Kisar memang harus melewati batas. batas kebiasaan!
(didi sadili)
Dengan KM Pangrango milik PELNI dari Kupang
Menuju Pulau Kisar di Maluku Tenggara Barat

Sesampai di Pulau Kisar disambut Sun Rise

Kapal Pangrango tidak dapat merapat karena kondisi pelabuhan

Kami ke darat harus pake perahu kecil

disambut keramahan penduduk setempat

pohon enau sejauh mata memandang

tofografi berbukit rendah

potensi perikannnya -besar-

masyarakat P Kisar menunggu pembangunan

Pulau Kisar pulau harapan



Sabtu, 26 Februari 2011

Aturan Pemanfaatan Pulau Pulau Kecil Terluar (PPKT)

Saat ini, negara kita sudah memiliki aturan hukum dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) no 62 tahun 2010 tentang Pemanfaatan Pulau Pulau Kecil Terluar (PPKT). PP ini adalah sebagai turunan dari Undang Undang no 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil. Jadi menurut saya, pemanfaatan PPKT tidak boleh sembarangan lagi. Mari kita lihat foto foto yang menggambarkan berbagai peruntukan/pemanfaatan PPKT:
PPKT tempat Titik Dasar (TD) dmn TD ini sbg titik pangkal yg
menghubungkan garis batas wilayah NKRI

PPKT sebagai kota jasa


Sebagai wilayah lintas batas




Sebagai kawasan konservasi

P Batek, salah satu PPKT di Prov NTT

Point penting apa saja sih terutama bagi peruntukan/ruang/zonasi dari substansi Peraturan Pemerintah (PP) no 62 tahun 2010 tentang Pemanfaatan Pulau Pulau Kecil Terluar (PPKT)
Bab I Pasal 1:
2. Pulau Pulau Kecil Terluar, selanjutnya disingkat PPKT adalah pulau pulau kecil yang memiliki titik   titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional.

Bab II Pasal 2:
(1)Pemanfaatan PPKT dilakukan oleh Pemerintah bersama sama dengan pemerintah daerah.
Bab II Pasal 4:
(1)Pemanfaatan PPKT dilakukan berdasarkan rencana Zonasi yang ditetapkan oleh Menteri dengan mempertimbangkan masukan menteri/pimpinan lembaga pemerintah non kementerian terkait.

Bab II Pasal 5:
(1) Pemanfaatan PPKT hanya dapat dilakukan untuk:
a. pertahanan dan keamanan;
b. kesejahteraan masyarakat;dan/atau
c. pelestarian lingkungan.

Bab III Pasal 7:
Pemanfaatan PPKT untuk kesejahteraan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b untuk:
a.       Usaha kelautan dan perikanan
b.      Ekowisata bahari
c.       Pendidikan dan penelitian
d.      Pertanian subsisten
e.      Penempatan sarana dan prasarana sosial ekonomi; dan/atau
Industri jasa maritim

Bab III Pasal 8:
(2) kawasan yang dilindungi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditetapkan sebagian atau seluruhnya sebagai kawasan yang dilindungi.

Bab III Pasal 13:
(1) masyarakat dapat berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan PPKT.

Saya bukan orang hukum-pun, akan mudah menerjemahkan pengertian pengertian terkait pemanfaatan PPKT tersebut. Harapannya: kita jaga keutuhan NKRI melalui penegakan security di PPKT, namun tidak menyampingkan pentingnya pemanfaatan potensi ekonominya demi kesejahteraan bangsa ini.


Kamis, 24 Februari 2011

Luasan Pulau Pulau Kecil Terluar (PPKT)

 Kalau negara kita mempunyai 92 pulau pulau kecil terluar (PPKT), saya kira sudah banyak yang mengetahuinya. namun kalau soal luasan dari pulau pulau kecil terluar itu, mungkin tidak banyak yang tahu, mungkin toch? Luasan PPKT mulai dari seukuran batu segede rumah sampai yang seluas 42 ribu hektar lebih seperti pulau Sebatik.
kita lihat foto foto beberapa  PPKT berkut ini:
Pulau Nipah di Prov Kepri

Pulau Rondo di Prov Aceh

Pulau Berhala di Prov Sumatra Utara

Pulau Sekatung di Prov Kepri

Pulau Marore di Prov Kaltim

Contoh contoh lainnya masih banyak (nanti terlalu banyak ruang yang harus disediakan). Nah berikut adalah luasan dari masing masing 92 pulau kecil terluar itu. barangkali saja ada yang memerlukannya:
 
No
Nama Pulau
Luas
(km2)
Negara yang Berbatasan
TD
TR
Posisi Geografis
I
Provinsi Kepulauan Riau
1
0,1
Malaysia
TD.001A
TR.001A
01° 02' 52" U 104° 49' 50" T
2
0,2
Malaysia
TD.022
TR.022
01° 18' 00" U 105° 35' 47" T
3
0,25
Malaysia
TD.023
TR.023
02° 44' 29" U 105° 22' 46" T
4
3
Malaysia
TD.024
TR.024
03° 05' 32" U 105° 35' 00" T
5
0,1
Malaysia
TD.025
TR.025
03° 19' 52" U 105° 57' 04" T
6
0,1
Malaysia
TD.026
TR.026
03° 27' 04" U 106 16' 08" T
7
0,02
Malaysia
TD.028
TR.028
04° 04' 01" U 107° 26' 09" T
8
1
Malaysia
TD.029
TR.029
04° 31' 09" U 107° 43' 17" T
9
0,2
Malaysia, Vietnam
TD.030A
TR.030A
04° 42' 25" U 107° 54' 20" T
10
0,3
Vietnam
TD.030B
TR.030A
04° 47' 38" U 108° 00' 39" T
11
0,24
Malaysia
TD.031
TR.031
04° 00' 48" U 108° 25' 04" T
12
7
Malaysia
TD.032
TR.032
03° 01' 51" U 108° 54' 52" T
13
0,2
Malaysia
TD.033
TR.033
03° 01' 51" U 108° 54' 52" T
II
Provinsi Kalimantan Timur
14
414,16
Malaysia
CTD.036
CTR.036
04° 20' 00" U 117° 54' 00" T
15
0,02
Malaysia
CTD.036E
CTR.036E
03° 59' 25" U 117° 54' 42" T
16
12,20
Malaysia
TD.039
TR.039
02° 15' 12" U 118° 38' 41" T
17
0,18
Malaysia
TD.040
TR.040
01° 46' 53" U 119° 02' 26" T
III
Propinsi Sulawesi Tengah
18
200
Malaysia
TD.043
TR.043
00° 59' 55" U 120° 12' 50" T
19
0,3
Malaysia
TD.044
TR.044
01° 20' 16" U 120° 47' 31" T
20
12
Malaysia
TD.044A
TR.044
01° 22' 40" U 120° 53' 04" T
IV
Propinsi Sulawesi Utara
21
0,5
Filipina
TD.047
TD.047
01° 02' 52" U 123° 06' 45" T
22
7
Filipina
TD.049
TR.049
01° 45' 47" U 124° 43' 51" T
23
6,5
Filipina
TD.051A
TR.051
02° 44' 15" U 125° 09' 28" T
24
100
Filipina
TD.053A
TR.053
04° 14' 06" U 125° 18' 59" T
25
0,9
Filipina
TD.054
TR.054
04° 40' 16" U 125° 25' 41" T
26
3,12
Filipina
TD.055A
TR.055
04° 44' 14" U 125° 28' 42" T
27
0,9
Filipina
TD.055B
TR.055
04° 44' 46" U 125° 29' 24" T
28
39,95
Filipina
TD.056
TR.056
05° 34' 02" U 126° 34' 54" T
29
12
Filipina
TD.057A
TR.057
04° 46' 18" U 127° 08' 32" T
30
0,15
Filipina
TD.058A
TR.058
04° 38' 38" U 127° 09' 49" T
31
3,15
Filipina
TD.058
TR.058
04° 37' 36" U 127° 09' 53" T
V
Propinsi Maluku Utara
32
0,7
Palau
TD.063
TR.063
00° 43' 39" U 129° 08' 30" T
VI
Propinsi Papua
33
0,6
Palau
TD.065
TR.065
00° 32' 08" U 130° 43' 52" T
34
9
Palau
TD.066A
TR.066
01° 04' 28" U 131° 16' 49" T
35
0,84
Palau
TD.070
TR.070
00° 20' 16" S 132° 09' 34" T
36
0,1
Palau
TD.072
TR.072
00° 56' 22" U 134° 17' 44" T
37
3,375
Palau
TD.072A
TR.072
00° 55' 57" U 134 °20' 30" T
38
2,5
Palau
TD.074
TR.074
00° 23' 38" S 135° 16' 27" T
39
6
Palau
TD.079
TR.079
01° 34' 26" S 138° 42' 57" T
40
11,620
Australia
TD.088E
TD.088
08° 12' 49" S 137° 41' 24" T
41
1
Australia
TD.092
TR.092
05° 23' 14" S 137° 43' 07" T
VII
Propinsi Maluku Tenggara
42
1
Australia
TD.097A
TR.097
05° 35' 42" S 134° 49' 05" T
VIII
Propinsi Maluku
43
2
Australia
TD.098
TR.098
06° 00' 09" S 134° 54' 26" T
44
60
Australia
TD.099
TR.099
06° 19' 26" S 134° 54' 53" T
45
2
Australia
TD.099A
TR.099
06° 38' 50" S 134° 50' 12" T
46
3,64
Australia
TD.100
TR.100
06° 49' 54" S 134° 47' 14" T
47
1,6
Australia
TD.100A
TR.100A
07° 01' 08" S 134° 41' 26" T
48
22,25
Australia
TD.101
TR.100B
07° 06' 14" S 134° 31' 19" T
49
29,6
Australia
TD.102
TR.102
06° 57' 01" S 134° 11' 38" T
50
176
Australia
TD.104
TR.104
07° 14' 26" S 131° 58' 49" T
51
3,6
Australia
TD.105
TR.105
08° 03' 07" S 131° 18' 02" T
52
120
Australia
TD.106
TR.106
08° 10' 17" S 131° 07' 31" T
53
0,03
Australia
TD.107
TR.107
08° 20' 30" S 130° 49' 16" T
54
55
Australia
TD.108
TR.108
08° 13' 29" S 129° 49' 32" T
55
4
Australia, Timor Leste
TD.109
TD.109
08° 21' 09" S 128° 30' 52" T
IX
Propinsi Nusa Tenggara Timur
56
93,5
Timor Leste
CTD.110
CTR.110
08° 14' 20" S 127° 37' 50" T
57
90
Timor Leste
CTD.111
CTR.111
08° 06' 10" S 127° 08' 36" T
58
2016
Timor Leste
CTD.112
CTR.112
07° 56' 50" S 126° 28' 10" T
59
34,3
Timor Leste
CTD.112A
CTR.112
08° 03' 50" S 125° 44' 00" T
60
1950
Timor Leste
CTD.113
CTR.113
08° 13' 50" S 125° 07' 55" T
61
0.25
Timor Leste
-
-
09° 15' 30" S 123° 59' 30" T
62
13
Australia
TD.121
TR.121
11° 00' 36" S 122° 52' 37" T
63
2
Australia
TD.123
TR.123
10° 50' 00" S 121° 16' 57" T
64
1
Australia
TD.125A
TR.125
10° 20' 08" S 120° 05' 56" T
X
Propinsi Nusa Tenggara Barat
65
0,01
Australia
TD.131
TD.131
08° 55' 20" S 116° 00' 08" T
XI
Propinsi Jawa Timur
66
100
Australia
TD.138
TR.138
08° 30' 30" S 113° 17' 37" T
67
0,01
Australia
TD.139
TR.139
08° 24' 24" S 111° 42' 31" T
68
0,02
Australia
TD.139A
TR.139
08° 22' 17" S 111° 30' 41" T
XII
Propinsi Jawa Tengah
69
102,6
Australia
TD.143
TR.143
07° 47' 05" S 109° 02' 34" T
XIII
Provinsi Jawa Barat
70
0,1
Australia
TD.144C
TR.144
07° 49' 11" S 108°19' 18" T
XIV
Provinsi Banten
71
14,5
Australia
TD.147
TR.147
07° 01' 00" S 105° 31' 25" T
XV
Provinsi Lampung
72
0,67
Laut Lepas
TD.151
TR.151
05° 53' 45" S 104° 26' 26" T
XVI
Provinsi Bengkulu
73
402
Laut Lepas
TD.154
TR.154
05° 31' 13" S 102° 16' 00" T
74
5,7
Laut Lepas
TD.156
TR.156
04° 01' 12" S 101° 01' 49" T
XVII
Provinsi Sumatera Barat
75
1,05
Laut Lepas
TD.158
TR.158
03° 17' 48" S 100° 19' 47" T
76
0,65
Laut Lepas
TD.161
TR.161
01°51' 58" S 99° 04' 34" T
XVI
Provinsi Sumatera Utara
77
6
Laut Lepas
TD.164B
TR.164B
00° 05' 33" S 97° 51' 14" T
78
9
Laut Lepas
TD.167
TR.167
01° 12' 47" S 97° 04' 48" T
XVII
Provinsi NAD
79
7,5
Laut Lepas
TD.170
TR.170
02° 31' 47" S 95° 55' 05" T
80
2,5
Laut Lepas
TD.171
TR.171
02° 57' 51" S 95° 23' 34" T
81
2
India
TD.174
TR.174
04° 52' 33" S 95° 21' 46" T
82
1
India
TD.175
TR.175
05° 16' 34" S 95° 12' 07" T
83
0,006
India
TD.176A
TR.176A
05° 47' 34" S 94° 58' 21" T
84
0,4
India, Thailand
TD.177
TR.177
06° 04' 30" U 95° 06' 45" T
XVII
Berbatasan dengan Singapura
85
2,5
Malaysia
TD.184
TR.184
03° 46' 38" S 99° 30' 03" T
86
20
Malaysia
TD.185
TR.185
02° 52' 10" U 100° 41' 05" T
87
50
Malaysia, Singapura
TD.188
TR.188
01° 11' 30" U 103° 21' 08" T
88
8
Malaysia, Singapura
TD.189
TR.189
01° 09' 59" U 103° 23' 20" T
89
4,40
Malaysia, Singapura
TD.190
TR.190
10°09' 13"U 103° 39' 11" T
90
2
Singapura
TD.191
TR.191
01° 07' 44" U 103° 41' 58" T
91
0.002
Singapura
TD.192
TR.192
01° 11' 06" U 103° 52' 57" T
92
0.004
Singapura,Malaysia
TD.193
TR.193
01° 12' 29" U 104° 04' 47" T

(didi sadili)