Kamis, 26 Desember 2013

Ke Bogor yuk...

Diantara kota sekitaran Jakarta (Bogor, Tanggerang, dan Bekasi/BOTABEK), Kota Bogor adalah kota yang yang cocok untuk menjadi tempat wisata. Lokasinya mudah dijangkau dari Jakarta, baik mau menggunakan kereta listrik, Bus DAMRI bandara, bus umum, dan moda angkutan lainnya. Dan banyak hal yang dapat dinikmati dari kota ini. Walaupun sedikit merasakan kesumpekan dengan banyaknya masyarakat yang beraktifitas di jalanan serta kemacetan lalu lintas di beberapa titik di pusat kota. Hal tersebut dapat dimaklumi karena Kota Bogor seperti halnya kota-kota lainnya di Indonesia sedang bertranformasi dari wilayah agraris menjadi kota jasa sehingga sebagian besar masyarakatnya beralih profesi dari seorang petani menjadi penjaja jasa. Beralih profesi dari petani menjadi penjaja jasa, lebih dikarenakan lahan pertaniannya sudah berubah fungsi menjadi wilayah pemukiman, tempat bisnis semacam ruko, dan lainnya. Disamping itu, pada saat ini bertani sudah tidak ekonomis lagi. Masalahnya, karena keterbatasan keahlian yang dimiliki mereka dan sempitnya kesempatan kerja formal yang tersedia maka mereka berbondong-bondong bekerja serabutan sebagai kuli, buruh, tukang ojek, pedagang asongan, pedagang kaki lima dan jenis-jenis pekerjaan lainnya yang tidak membutuhkan skill dan modal yang banyak. Umumnya, tempat aktifitas para pekerja informal ini teronsentrasi di sekitaran jalan-jalan kota. Sehingga menjadi maklum apabila di jalanan terlihat banyak orang menumpuk dan terjadi kemacetan lalu lintas.

Kota Bogor dengan suhu udara antara 250 sampai 300C cukup sejuk untuk menjadi tempat jalan-jalan. Ada 3 jenis/tempat wisata di kota Bogor yang saya rekomendasikan, yaitu: (1) mengunjungi Kebun Raya, (2) wisata kuliner, dan (3) wisata MICE (meetings, incentives, conferencing, and Exhibition). Kebun Raya atau Botanical Garden di kota Bogor yang dibangun pada tahun 1817 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada waktu itu, yaitu Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen sebagai kebun koleksi tumbuhan obat. Kini Kebun Raya Bogor memiliki koleksi tidak kurang 15000 tumbuhan dari seluruh penjuru Indonesia. Kebun Raya yang jadi icon Bogor menjadi tempat wisata pendidikan yang baik dan kebun raya ini adalah oase terahir di Bogor, sebelum banyak lahan berubah fungsi menjadi gedung-gedung tinggi.

Kota Bogor adalah surganya bagi penyuka wisata kuliner, mau makanan asal daerah mana saja di Indonesia, bisa didapatkan dengan mudah di kota Bogor ini. Tapi saya punya saran kalau mengunjungi kota Bogor jangan sampai lupa yang berikut ini: talas bogor, lapis talas bogor, asinan bogor, soto mie bogor, toge goreng, dan es sekoteng.

Urusan MICE, kota Bogor juga sanggup melayaninya dengan sempurna. Saat ini sudah banyak sekali berdiri hotel-hotel dari berbagai kelas yang dipakai untuk kegiatan MICE. Para peserta MICE menyenangi tempatnya di kota Bogor, selain pelaksanaan kegiatan utama MICE dapat tercapai, juga setelah itu para peserta dapat jalan-jalan untuk memuaskan minat kulinerinya dan belanja-belanja barang fashion yang banyak tersebar di berbagai toko dan FO di kota ini.

Jadi, yuk kita ke kota Bogor.
Istana Negara di Bogor
Tugu Kujang ciri khas Kota Bogor
Aktifitas masyarakat Kota Bogor di pinggir jalan
Beberapa simpul kemacetan di kota Bogor
Gerbang Kebun Raya Bogor
Salah sudut di dalam Kebun Raya
Masih banyak tempat bagus di Kota Bogor
Banyak pedagang buah di kota Bogor
Pedagang buah di kota Bogor
Pedagang talas
Es sekoteng di Jalan Sawojajar
Asinan bogor
 
 
 

  

Jumat, 13 Desember 2013

Empat Tempat Menarik di Jakarta

Pada bulan Desember 2013 ini, saya pernah membaca artikel dalam majalah mengenai ‘traveling’ terbitan Australia. Dan saya bacanya-pun ketika berada di negara tersebut. dalam tulisan tersebut ditulis ada empat tempat yang menarik untuk dikunjungi ketika berada di Jakarta, yaitu:
1.    Sarinah,
2.    Mangga Dua,
3.    Bandar Jakarta, dan
4.    Taman Mini Indonesia Indah.
Dijelaskan bahwa di toko Sarinah bisa didapatkan berbagai cinderamata/suvenir/handycraft yang bagus dan unik dari berbagai daerah di Indonesia. Di toko Sarinah yang berlokasi di jalan M.H Thamrin ini menyediakan satu lantai yang khusus untuk jualan berbagai suvenir/handycraft baik itu yang materialnya terbuat dari kayu, batu, kain, gelas, keramik, dan lainnya. Dan tidak mesti dalam bentuk ukiran tetapi bentuk-bentuk lain-pun tersedia, seperti dalam bentuk cetakan pabrik, hand made, sulaman dan lainnya. Di satu lantai lainnya dikhususkan untuk jualan kain batik, tenun, dan ikan. Bagi yang suka akan kain-kain tradisional indonesia, lantai ini menjadi favoritnya. Kain yang pajang, apakah itu sudah jadi dalam bentuk kemeja atau-pun masih berupa lembaran kain, tersedia disini. Harganya? Dari yang puluhan ribu rupiah sampai yang harganya mencapai jutaan rupiah.
Mangga Dua? Bagi telinga ibu-ibu tentu tempat ini tidak asing lagi. Mangga Dua adalah surga belanja fashion semacam baju, jaket, sepatu, jam tangan, dan tas. Berbagai merk dan berbagai kualitas tersedia di Mangga Dua ini. Kenapa Mangga Dua jadi favorit belanja ibu-ibu? Karena disini harga yang ditawarkan sangat menggoda, jauh di bawah harga di tempat lainnya untuk jenis barang yang sama. Saking ramainya orang belanja di Mangga Dua ini, sampai-sampai untuk mendapatkan tempat parkir mobil, susahnya minta ampun. Kalau mau ke Mangga Dua ini lebih baik naik kendaraan umum saja. Dan jangan lupa, bawa uang sebanyak-banyaknya.
Bandar Jakarta yang berada di dalam kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol yang dekat pantai dan tidak jauh dari Mangga Dua adalah restoran yang menu utamanya seafood. Restoran ini termasuk skala besar karena dapat menampung ratusan pengunjung sekaligus. Yang paling menarik dari restoran Bandar Jakarta ini adalah berbagai jenis ikan segar/hidup dan mau dimasak apapun sesuai selera pembeli, tersedia disini. Mau di masak tumis, dimasak bumbu asam manis, digoreng, disteam, ada semua. Waktu yang paling tepat makan di restoran Bandar Jakarta ini adalah menjelang sore, dimana angin pantai berhembus semilir dengan suhu udara yang segar.
Taman Mini Indonesia Indah adalah miniatur keindahan alam dan budaya Indonesia. Dengan mengunjungi berbagai anjungan daerah, serasa kita mengunjungi daerah tersebut yang sebenarnya berada nun jauh disana.  Walaupun Taman Mini Indonesia Indah ini termasuk katagori tempat rekreasi yang kumplit namun harga tiket masuknya sangat murah. Tidak salah kalau TMII masuk kedalam hitungan tempat hiburan rakyat. Konsekuensi dari murahnya tiket masuk adalah membludagnya pengunjung terutama pada hari libur atau waktu liburan anak sekolah. Dan hal itu harus dibayar dengan kekurang nyamanan ketika berjalan-jalan menikmati berbagai anjungan dan budaya yang dipentaskan di TMII ini.
Kalau orang asing saja menulis empat tempat ini adalah tempat yang menarik dan jangan dilewatkan ketika berkunjung ke Jakarta, masa orang kita sendiri belum pernah mengunjunginya?
Pusat Perbelanjaan Mangga Dua

Kamis, 05 Desember 2013

Tempat Rekreasi Umum ‘Esplanade Lagoon’ di Kota Cairns-Australia. Contoh Bagus Sempadan Pantai

Sebagus dan selengkap apapun fasilitas dan infrastruktur pantai yang diperuntukkan sebagai public area di kota Cairns dan kota-kota lainnya di Australia bahkan di kota-kota lainnya di negara maju, sudah pasti pantai tersebut pantai yang open access yang artinya untuk masuk ke tempat ini tidak dipungut bayaran sama sekali. Contoh untuk di Australia adalah ‘Esplanade Lagoon’ yang berada di pusat perkotaan Cairns. Dimana Cairns  sendiri adalah salah satu kota di negara bagian Queensland Australia.
Esplanade Lagoon adalah merujuk kepada keberadaan kolam besar yang ada di wilayah Reef Fleet ini. Tempat laguna ini berada di sebuah teluk yang pada saat air laut sedang surut, terlihatlah lumpur dasar laut sampai sejauh 500 meter lebih. Dan pada waktu tersebut, berbagai jenis burung laut yang memanfaatkannya untuk mencari makan. Kalau orang yang langsung memanfaatkannya tentunya disini tidak ada. Tidak mungkin penduduk kota Cairns melakukan itu, karena ekonomi mereka sudah bagus. Berbeda dengan kondisi di Indonesia. Di Indonesia pada ekosistem yang menyerupainya, apabila air laut surut, akan banyak orang yang memanfaatkannya untuk mencari berbagai biota laut yang akan dijadikan sebagai bahan pangan. Soal kebersihannya-pun sangat berbeda. Di sekitar laguna dan pantai kota Cairns umumnya, ketika tanah lumpurnya keliatan, tanah lumpur itu sangat bersih, tidak terlihat satu lembar-pun  sampah. Lagi-lagi sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia. Di Indonesia, misalnya di Pantai Malalayang Manado, ketika air laut surut, maka segala macam jenis sampah yang jumlahnya banyak langsung terlihat secara kasat mata.
Pemerintah Kota Cairns membangun laguna Esplanade secara artistik di salah satu bagian pantainya, difungsikan sebagai ruang publik yang juga sebagai tempat rekreasi. Kolam renang yang luas berada di atas ketinggian permukaan laut dengan kedalaman yang berbeda-beda sehingga mulai anak-anak sampai orang dewasa dapat memanfaatkan kolam laguna ini. Di sekitar kolam dipasang papan informasi tentang berapa kedalaman kolam dan bagaimana cuaca hari ini. Di sebelah kolam laguna yang berbatasan dengan laut, dibuatkan jalan beton selebar 4 meter dengan pagar tembok setinggi paha orang dewasa. Di sebelah lainnya dibuatkan taman berbagai tanaman tropis dimana diantara pepohonan tersebut menghampar hijaunya rumput yang terpelihara baik. Laguna ini dirawat secara displin. Jam buka laguna mulai dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Di sore hari yang cerah, banyak warga memanfaatkan laguna ini untuk berenang, bermain di air atau hanya sekedar berjemur yang tentunya bukan di pasir putih tetapi di atas rerumputan. Tidak sedikit muda-mudi yang asik memadu kasih di tempat ini. Dan sepertinya sudah menjadi pemandangan biasa kalau banyak perempuan di tempat ini sedang berjemur tanpa memakai bra. Tentunya kebiasaan masyarakat disini akan berbeda dengan di negara lain. Kalau-pun seperti laguna ini ada di Indonesia apalagi terletak diperkotaan, cara berpakaian pengunjungnya tidak akan se’terbuka’ disini.
Untuk ukuran Indonesia, laguna seperti ini yang merupakan ruang terbuka yang setara dengan di sempadan pantai. Dan laguna ini adalah open akses serta dibangun dan dipelihara oleh pemerintah daerahnya. Sehingga wilayah laguna Esplanade ini bisa berfungsi penuh sebagai sempadan pantai. Di Indonesia, sempadan pantai  umumnya sudah dikooptasi oleh private dalam bentuk hotel, kawasan bisnis, rumah, dan bentuk lainnya. Dan letaknya-pun  berada di belakang atau dalam bangunan private tersebut. Sehingga tidak memiliki akses untuk keluar masuk. Kalau-pun warga mau masuk, warga harus membayar tiket masuk.
Di pantai Cairns, letak hotel, restoran, toko dan bangunan lainnya berada di belakang sempadan pantai ini. Contohnya, ada dua hotel internasional bintang lima di sekitar laguna Esplanade ini, dan dua hotel besar tersebut berada di belakang garis sempadan pantai, sehingga pihak hotel tidak merasa memiliki kawasan sekitar laguna tersebut. sehingga masyarakat dapat dengan bebas memanfaatkan sempadan pantai dan sempadan pantainya dapat berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, penahan abrasi, penahan kejadian bencana pesisir lainnya, dan sebagai jalur evakuasi ketika terjadi bencana alam.
Kalau dipikir memang hidup ini kadang susah dimengerti. Hidup di negara maju dengan pendapatan per kapita sudah sangat tinggi, fasilitas umumnya serba gratis. Hidup di negara berkembang, sudah pendapatannya rendah tetapi segala sesuatu harus bayar. Tapi bagaimana-pun kita tetap harus bersyukur, karena banyak  kemudahan hidup dalam bentuk yang lain yang diberikan kepada kita di Indonesia.
Informasi lengkap di pintu masuk Laguna Esplanade

Laguna berupa kolam raksasa di pinggir laut

Tempat warga kota Cairns berekreasi

Bersifat open access

Fungsi sebagai sempadan pantai lebih diutamakan

Open access berarti gratis biaya masuk

Menikmati aktifitas ruang terbuka
Walau-pun public area, kebersihan tetap terjaga
Selain dikelola oleh pemerintah kota, warga juga ikut merawatnya

Bisa dijadikan contoh sempadan pantai yang benar

Rabu, 04 Desember 2013

Menikmati Pasar Malam di Kota Cairns Australia

Pasar malam di kota Cairns-Queensland Australia tidak seperti umumnya di Indonesia yang berada di area terbuka seperti alun-alun dan lainnya. Tetapi pasar malam di kota Cairns menempati tempat permanen seperti sebuah mall layaknya. Perbedaan dengan pasar-pasar lainnya hanya perkara jam bukanya. Pasar malam ini buka setiap hari mulai pk 17 sampai pk 23. Jenis barang yang dijual disini didominasi oleh barang suvenir khas Australia seperti tsirt, tas kulit kanguru, jaket kulit buaya, perhiasan, asesoris dan tentunya yang wajib ada disetiap pasar malam adalah penjaja makanan. Tetapi tidak ada arena hiburan yang di Indonesia menjadi salah satu ciri khasnya, seperti adanya komedi putar dan badut.
Luas pasar malam ini tidak lebih dari 1000m2 yang terdiri dari 3 lorong. Lorong pertama terdiri konter-konter pijit asli china, lorong ke dua terdiri dari penjual tsirt, jaket, topi dan lainnya, serta lorong ke 3 dikhususkan untuk penjual perhiasan dan asesoris. Dan diujung berupa hall disediakan untuk food court. Teman saya beli emas imitasi tahan luntur asal tidak diapa-apakan, sepanjang 45 inci  dengan harga AU$ 4 dolar/inci. Dia beli sebagai oleh-oleh di kampungnya, karena di kampungnya terutama ibu-ibu sangat gandrung dengan perhiasan emas. Sehingga diberi oleh-oleh emas walaupun imitasi akan senang melebihi dikasih berupa barang lainnya. Dia bilang: ‘kalau beli emas beneran, bisa berapa duit tuh?’ Harga tsirt $10, harga kulit kanguru ofsetan ukuran XL =$100, harga yang lebih miring sedikit dibanding dengan di tempat lainnya. Tapi ini-pun tidak bicara soal kualitas.
Pengunjung pasar malam yang bersih dan nyaman ini, sebagian adalah orang kulit putih dan sebagian warga keturunan Asia. Orang Asia yang datang ke kota Cairns sudah bisa dipastikan akan mengunjungi pasar ini, karena orang Asia hobinya adalah belanja. Tetapi jangan salah, tidak semua orang datang ke pasar malam ini adalah untuk berbelanja, malah sebagian besar datang ke tempat ini untuk makan malam. Termasuk kami.
Kami pilih salah satu dari tiga konter makanan Chinesse yang ada disitu. Menariknya konter ini adalah self service. Pilihan pembeli adalah hanya ukuran piringnya. Piring paling kecil seharga $10,90 ukuran medium $12,90, ukuran besar $13,90 dan ukuran ekstra besar $14,90. Setelah bayar kita diberi piring plastik sesuai nilai yang dibayar, kemudian kami dipersilahkan mengambil sendiri mulai dari nasi yang tersedia nasi putih dan nasi goreng dan ada 12 macam masakan seafood, ayam, dan sapi. Jadi saya lihat orang-orang nganmbil nasinya sangat sedikit tetapi lauhnya sampai menjulang di atas piringnya. Untuk ukuran nilai uang Australia, dengan harga segitu tentu termasuk murah. Saya sendiri nyesel, karena dengan pesan yang ukuran medium seharga $12,90 saja, makanan yang sudah saya ambil tidak habis semua disantap. Rasanya satu porsi ini tepatnya untuk berdua. Makan malam ini jadi kenangan mengunjungi pasar malam di kota Cairns, walaupun saya sama sekali tidak beli sesuatu barang-pun. Yang akan mengunjungi kota Cairns, silahkan nanti datang ke pasar malam ini, minimal untuk makan malam. Menyenangkan!

Gerbang pasar malam di Cairns

Banyak menjajakan barang suvenir

Pengunjungnya sebagian orang Asia
Asesoris dan perhiasan banyak tersedia

Makan dengan beli ukuran piring

Pilih dan ambil sesuka dan semuatnya piring

Ada 12 jenis menu yang tersedia

Ini penampakan satu piring 'muncung'

Menikmati makan malam di pasar malam kota Cairns


Nikmatnya Minum Kopi di Pantai Hayles Marina Broadwalk Kota Cairns Australia

Pantai Marina Broadwalk dan Marina Ancol sama-sama tempat bertambatnya kapal-kapal kecil seperti: yacht, katamaran, speedboat, dan lainnya. Kalau Pantai Marina Ancol itu adanya di Jakarta, kalau yang ada di kota Cairns-Queensland Australia namanya adalah Pantai Hayles Marina Broadwalk. Sungguh-pun memiliki fungsi yang sama, tetapi Marina Broadwalk jauh tertata apik dengan tingginya kesadaran para pengunjung akan kebersihan lingkungannya.
Jalan pinggir pantai Hayles Marina Broadwalk sepanjang 1,5 km ini berlantai kayu dengan lebar 4 meter. Lembaran kayu disusun berkotak-kotak tidak sekedar dipasang lurus-lurus dan bagaimana-pun unsur kayu ini menjadikan suasana lebih romantis dan alami dibanding jalan beton. Di jalan kayu ini hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki, tidak boleh untuk sepeda, tidak boleh untuk main sepatu roda, tidak bolah untuk skate board, apalagi untuk jalan sepeda motor atau mobil. Tanpa adanya portal di setiap ujung jalan ini, aturan tersebut dipatuhi sungguh-sungguh sehingga jalan kayu tersebut tetap dalam kondisi terawat.
Sepanjang pinggir jalan kayu yang bersebelahan dengan laut di Marina Broadwalk ini dibutkan pagar yang terbuat dari besi dengan kombinasi kayu, namun designnya sangat bagus dan manusiawi sekali. Pagar itu bukan berbentuk pembatas seperti penjara yang  sering dijumpai di pagar gedung atau batas wilayah di Indonesia. Namun demikian, dijamin kalau ada barang sebesar kepalan tangan orang dewasa tidak akan jatuh ke laut karena tertahan oleh jeruji yang dicat dengan warna transparan yang menjadikannya seolah tanpa jeruji. Pinggir sebelah jalan kayu satunya, berbatasan dengan taman-taman yang asri dan berbunga atau cafe atau restoran. Sebagian kecil warga  memanfaatkan jalan kayu tersebut untuk olah raga jogging. Memang sangat nyaman jogging di atas kayu apalagi di pinggir pantai dengan udara yang segar. Ada sebagian warga lagi yang hanya sekedar duduk-duduk di cafe yang ditemani secangkir kopi atau capucino hangat. Minum kopi sambil bercengkerama dengan temannya atau menyendiri dengan mata menerawang jauh ke ujung laut dan pikirannya terbang sesuka yang dimaui empunya. Dan itulah salah satu bentuk kenikmatan hidup yang luar biasa yang bisa didapat dari suasana pinggir pantai yang ditata dan dirawat secara sungguh-sungguh seperti di pantai Marina ini. Walaupun membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membangun infrastruktur umum di pantai ini, namun masuk ke area ini tidak dipungut bayaran sama sekali. Hidup jadi serba nikmat.
Di pantai Marina Broadwalk ini, banyak kapal kecil yang ditambat pemiliknya. Boat-boat tersebut ada yang dimiliki pribadi tetapi tidak sedikit yang untuk disewakan. Sama seperti halnya di Marina Ancol. Mau sewa kapal untuk memancing di daerah mangrove dengan biaya sewa AU$250 per orang? Mau diantar ke pulau kecil yang asri? Mau diantar untuk menyelam di Great Barrier Reef? Semuanya bisa dilayani disini. Dan disini banyak tersedia agen-agen wisata sebagai operator paket-paket tour yang dapat memudahkan hasrat untuk berwisata bahari. Jangankan menaiki yacth, katamaran dan lainnya, hanya melihat-lihat berjajarnya saja sudah sangat menyenangkan.
Di Indonesia sebenarnya banyak pantai yang dapat menjadi tempat umum yang menyenangkan dengan keindahan yang tidak kalah menarik. Apalagi dengan adanya aturan tentang harus dibuatnya sempadan pantai. Namun, kenyataannya sempadan pantai itu digunakan untuk kepentingan lain bukan untuk kepentingan umum warga tetapi dibuat warung, restoran, malah pemukiman.

Hayles adalah nama orang pertama kali yang membangun daerah ini
Silahkan Menikmati Pantai Ini tapi Baca Dulu Ketentuannya
Duduk sambil minum kopi atau lainnya di sore hari. nikmatnya..

Tempat Warga Mencari Kesenangan

Jalan Kayu yang Apik
Jalan yang menyenangkan buat Jogging
Pagar-pun dibuat artistik dan fungsional
Berbagai jenis dan ukuran boat tertambat di pantai reef fleet
Berbagai pilihan wisata bahari, tersedia disini
Berbagai agen travel akan membantu pengunjung




Senin, 02 Desember 2013

Upaya Konservasi Ikan Hiu Dibicarakan Pada Pertemuan WCPFC ke 10 di Cairns-Australia

Komisi Perikanan Wilayah Barat dan Tengah Pasific atau Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC) yang fokus kepada pengelolaan perikanan tuna dan merupakan salah satu organisasi perikanan regional di dunia atau Regional on Fisheries Management Organization (RFMO) tengah mengadakan pertemuan tahunannya yang ke 10 d kota Cairns-Australia. Beberapa isyu utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah:
1.   Pembatasan upaya tangkapan (catch limit),
2.   Pengaturan jumlah hari tangkap dari kapal purse seine (PP), dan
3.   Pengetatan penggunaan penggunaan rumpon atau Fish Agregating Divice/FAD.
Isyu-isyu tersebut mengemuka karena ditengarai sudah terjadi penurunan populasi ikan tuna akibat over exploited, apalagi penggunaan alat tangkap purse seine dan rumpon yang dianggap tidak ramah lingkungan karena berbagai ukuran ikan tuna, mulai dari ukuran anakan sampai ukuran besar dapat tertangkap semuanya. Penggunaan purse seine dan rumpon juga dapat menangkap ikan-ikan lainnya yang tidak menjadi target seperti ikan hiu.
Negara Amerika paling getol menyuarakan isyu-isyu tersebut namun mendapat tantangan yang keras dari negara Jepang, Korea, China, dan Taiwan. Empat negara tersebut adalah pemain utama dalam penangkapan ikan tuna di wilayah WCPFC dan juga negara-negara tersebut yang paling banyak mendapat kuota dalam bentuk jumlah hari tangkap dibanding negara-negara lainnya. Tentunya wilayah penangkapan yang dimaksud adalah di wilayah ZEE dan laut lepas.  Bahkan beberapa negara kecil yang ada di Pasifik menjual jatah kuotanya kepada empat negara Asia tersebut karena keterbatasan armada penangkap ikan yang dimilikinya. Indonesia yang kini telah menjadi anggota WCPFC mendapat kuota hanya 500 vessel days fishing.
Kenapa rumpon juga diusulkan untuk diperketat? Karena rumpon masa kini dioperasikan atau dipantau melalui satelit yang terhubung ke armada penangkap ikan. Sehingga sewaktu-waktu ketika di sekitar rumpon tersebut telah terdeteksi banyak gerombolan ikan tuna, maka kapal penangkap ikan akan segera mendekat ke rumpon dan kemudian menebar alat tangkap purse seine. Disitulah berbagai ukuran ikan target tertangkap dan tidak hanya itu tetapi ikan lainnya-pun yang bukan target seperti ikan hiu akan ikut tertangkap juga.
Penggunaan alat tangkap long lines (LL) dipandang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan alat tangkap Purse Seine (PS). Namun demikian, beberapa LSM/NGO yang hadir sebagai undangan mengusulkan agar alat tangkap LL perlu dimodifikasi agar ikan hiu tidak ikut tertangkap. Yaitu, mengganti ‘wire leader’ pancingnya (yang terbuat dari kawat baja) dengan monofilament nylon. Dengan menggunakan monofilament nylon, ikan hiu yang terpancing dapat memutus nylon tersebut dengan menggigitnya sehingga ikan hiu menjadi menjadi selamat.
Dalam pertemuan WCPFC kali ini, isyu tentang perlunya mengadopsi upaya perlindungan dan konservasi ikan hiu lebih mengemuka dibandingkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kiranya Indonesia perlu mengantisipasinya, karena Indonesia menjadi calon penyelenggara selain negara Samoa  sebagai tuan rumah pertemuan tahunan WCPFC yang ke 11 atau pertemuan pada tahun depan. Sebagaimana kita ketahui Indonesia adalah negara yang memiliki angka produksi ikan hiu tertinggi di dunia.
Pertemuan WCPFC di Cairns-Australia
PP dan Rumpon, ikan hiu-pun ikut tertangkap
Mengganti wire leader dengan monofilamen nylon, aman untuk hiu

Hidup Tenang di Kota Cairns Kota Iklim Tropis di Bagian Timur Australia

Kota Cairns yang termasuk negara bagian Queensland-Autralia adalah kota kecil yang persis berada satu garis di bawah Papua New Guina (PNG), sehingga tidak begitu salah kalau kota ini dipromosikan sebagai ‘tropical north queensland’. Matahari-pun hampir sama dengan di Indonesia yang bersinar 12 jam (pada bulan Desember ini) dengan suhu sejuknyasekitar 22 derajat Celcius dan kadang turun hujan di pagi atau sore hari. Namun demikian, kelembabannya tidak setinggi dengan di negara kita.

Kota yang dibangun tahun 1876 sebagai kota penunjang kegiatan pertambangan emas yang ada di sekitar wilayah ini. Nama Cairns diambil dari nama Gubernur Negara Bagian pada waktu itu, yaitu: Sir William Cairns. Sebelumnya di sekitar kota ini sudah dihuni oleh suku Aborigin sebagai suku asli Australia dan sebelum massa Perang Dunia ll, Queensland banyak berperan sebagai kota suplier logistik untuk tentara yang berada di wilayah Pasifik bagian Barat, dan kota Cairns sendiri dijadikan sebagai kota tempat istirahat dan liburan bagi para tentara sekutu tersebut. Setelah Perang Dunia ll berakhir, kota Cairns terus mengembang diri sebagai kota tujuan wisata favorit bagi warga Australia dari wilayah lainnya. Apalagi kota Cairns adalah bagian dari tiga wilayah warisan dunia, yaitu: Great Barrier Reef , hutan hujan tropikal basah / wet tropics rainforests, dan sungai fosil / riversleigh fossil field. Sejak tahun 1984 seiiring makin populernya Great Barrier Reef, kota Cairns bermetamorfose dari ‘kota tidur’ menjadi ‘kota yang tumbuh berkembang’ / ‘from a sleepy regional town to the thriving city of today’. Walaupun demikian, kota Cairns tetap memilih tumbuh dengan keasrian lingkungan yang dimilikinya serta ketenangan hidup bagi warganya, yang berbeda dengan kota-kota lain di dunia yang lebih fokus kepada money market oriented, pembangunan gedung pencakar langit tanpa kendali, dan tempat berlangsungnya kegaduhan politik (political strife).

Kota Cairns dengan penduduk 150 ribu jiwa yang setara dengan jumlah jiwa di satu kelurahan di kota Bogor, namun keberadaan infrastrukturnya jauh melebihi kota Bogor itu sendiri (kota Bogor penduduk hampir 2 juta jiwa), sehingga tinggal di kota Cairns terasa begitu nyaman walaupun seolah seperti senyap karena bertemu atau berpapasan di jalan dengan orang lain tidak bisa setiap saat. Mobil banyak terlihat di tempat parkir tetapi yang berjalan di jalan raya tidak banyak, begitu juga dengan pertokoan dan restoran yang banyak berjajar di Lake Street, Grafton Street, Shields Street, dan street-street  lainnya tidak banyak pengunjungnya. Saya pikir kalau itu terjadi di Indonesia dimana toko atau restoran tidak banyak pengunjungnya, pasti sudah bangkrut dari dulu-dulu.

Kota ini dibangun dan dipikirkan tata ruangnya secara matang, bukan terbalik, dimana tata ruangnya mengikuti kenyataan yang sudah ada. Perkantoran dan pemukiman dibuat perblok sehingga jalan lebar yang mengelilinginya seperti bentuk kotak persegi empat saja, dimana sangat teratur dan memudahkan berbagai hal seperti aksesbilitas dan pengaturan infrastruktur kota. Perkantoran dipisahkan dengan pemukiman, sehingga tidak menimbulkan ke-semrawut-an dan kemacetan di jalanan. Kemacetan Jakarta salah satunya disebabkan oleh tidak terpisahnya antara lokasi pabrik, perkantoran, pusat bisnis, dan pemukiman. Tidak heran, apabila mobilitas penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya akan sama padatnya dan itu akan berakibat dengan terbentuknya banyak simpul-simpul kemacetan. Kalau perkantoran, pusat perdagangan, pabrik, dan pemukiman dipisahkan, tentu mobilitas penduduk akan lebih tertib dan teratur dan tidak membentuk simpul-simpul kemacetan.

Sore hari jalan-jalan di sekitaran kota sekalian ngisi perut, sungguh sangat menyenangkan. Trotoar atau pedestriannya sangat memanjakan bagi para pejalan kaki, selain lebar juga tanpa ada unggah-unggahan dan dikanan-kirinya dihiasai oleh berbagai tanaman bunga yang menambah kesejukan. Soal makanan? Kita akan diberikan banyak pilihan menu makanan. Masakan Chinesse, Thailand, dan India sebagai wakil Asia, banyak menyebar di bebagai tempat, kemudian juga ada restoran Turki dan Timur Tengah, kalau menu masakan barat tentunya sangat banyak restoran yang menyajikannya, karena menu ini adalah menu di rumahnya sendiri. Restoran atau cafe ataupun tempat makan dan minum  lainnya, ditata secara apik sehingga menggoda untuk mengunjunginya. Berapa sekali makan disini? Di warung kecil, satu porsi tom yam dengan nasi seharga AU$12,5 atau sekitar Rp 130 ribu, kalau di restoran setidaknya AU$20 atau sekitar Rp 210 rb, harga itu belum termasuk minumannya. Air mineral ukuran botol sedang seharga AU$2,5 atau Rp 27 ribu. Mahal ya? Kalau dirupiahkan tentu mahal, jauh lebih murah di Indonesia. Maka di satu sisi, perlu bersyukur hidup di Indonesia  karena serba murah dan gampang. Untuk membeli suvenir? Hampir di setiap jalan di kota Cairns terdapat satu toko suvenir khas Australia, yang menjual berbagai pernak pernik dan tsirt Australia. Tapi jangan heran, semuanya made in China. Bukan asli buatan Australia, untuk miniatur senjata khas Aborigin sekalipun. Bagaimana untuk menginap? Harga kamar untuk menginap di hotel kelas medium seperti di hotel Park Regis, hotel Sebel dan lainnya, sekitar AU$ 100 atau Rp 1,1 juta per malam. Yang sekitar US$ 50 juga banyak tersedia. Sadar bahwa potensi ekonomi dari turisme itu sangat besar dan dapat menjadi andalan sebagai sumber kesejahteraan penduduknya, Kota Cairns seperti halnya orientasi kota-kota lain di dunia (selain kota-kota di Indonesia) yang diarahkan untuk menjadi kota tujuan wisata, kota ini banyak menjanjikan dan memberikan kemudahan dan kesenangan kepada para turis atau-pun pengunjung lainnya. Turis dapat mengunjungi dari puncak bukit sampai menyelam di dasar laut. Bagaimana untuk bisa sampai kesana? Banyak bertebaran travel agen atau konter yang menawarkan jasa ragam paket wisata. Mau menyelam di Great Barrier Reef? ‘Book here, price under $100’ begitu promosi yang ditawarkan oleh para agen wisata tersebut. Belum lagi, iklan menggoda untuk mengunjungi keindahan pulau kecil di sekitar Great Barrier yang ditawarkan AU$ 50/orang. Seandainya banyak waktu disini, kepengen juga sih ikut  salah satu paket tur-nya.  Tidak salah, sangat menyenangkan apabila mendapat tugas atau liburan di kota Cairns ini, karena itu akan membawa kenangan tersendiri terutama tentang suasana nyaman dan tenang dengan perpaduan budaya lokal serta alam indahnya, sangat berbeda apabila datang ke kota-kota lainnya di dunia ini.

Untuk dapat datang ke kota Cairns, sudah ada penerbangan Garuda, walaupun sampai Brisbane, dari Brisbane ke kota Cairns bisa menggunakan maskapai Virgin Australia. Brisbane dan kota Cairns membutuhkan waktu penerbangan sekitar 1,5 jam. Berapa harga tiket penerbangannya? Dengan Garuda dengan jalur Jakarta-Denpasar-Brisbane, kemudian dari Brisbane ke kota Cairns menggunakan maskapai Virgin Australia, total harga tiketnya untuk sekali jalan sekitar AU$ 1000 atau Rp 11 juta (harga bulan Desember awal 2013). Mau?
Letak Kota Cairns di Australia
Kota Cairns dari udara

Perpaduan Arsitektur Klasik dengan Modern

Kota yang tenang

Keasrian yang terjaga

Memanjakan Pedestrian

Pasar tradisional surganya orang Asia

Makan siang di pinggir jalan

Cafe banyak tersebar di seantero kota
Menikmati sore hari di pinggir pantai
Jalan-jalan di pinggir pantai yang menyenangkan
Mau Belanja? Ada disini
Kalau Merokok. tidak boleh sembarangan


Tempat berjudi-pun tersedia di Cairns