Rabu, 03 Februari 2016

Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar

Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar (buku-link download-free)
http://regional.kompas.com/read/2016/08/04/14545131/seekor.paus.ditemukan.mati.di.pantai.banda.aceh
Pendahuluan
Kejadian pendamparan mamalia laut di perairan Indonesia cukup sering terjadi, luasnya perairan Indonesia dan minimnya pengetahuan masyarakat dan pemerintah daerah tentang mekanisme penanganan mamalia terdampar menyebabkan lambannya kegiatan penanganannya dan bahkan tidak jarang berakhir dengan kematian.

Menjawab permasalahan tersebut, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan bersama dengan stakeholders terkait telah menyusun "PEDOMAN PENANGANAN MAMALIA LAUT TERDAMPAR". Pedoman ini menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam upaya penyelamatan mamalia laut yang terindikasi terdampar dan maupun yang sudah terdampar sehingga dapat digiring kembali ke perairan dalam kondisi hidup, termasuk langkah-langkah penanganan apabila mamalia yang terdampar sudah dalam keadaan mati.

Pertolongan Pertama pada Mamalia Laut Terdampar Hidup

1. Dekati mamalia laut tersebut dengan hati hati, hindari untuk memegang daerah mulut dan ekor. Jika     mamalia laut tersebut berada dalam air, segera bopong atau berikan sokongan agar mamalia tersebut tetap dalam posisi terapung. Pastikan posisi lubang nafas dan sirip dorsal berada di atas,
2. Lindungi atau blow hole / lubang nafas dan mata dari pasir, air, dan benda asing lainnya,
3. Lindungi sirip dada dan sirip ekor. Jangan lakukan menarik bagian siripnya, karena akan menyebabkan patah tulang dan bahkan kematian,
4.  Jika mamalia laut tersebut terdampar di pantai berpasir, gali pasir dibawah sirip dada dan badan menjadi semacam lubang, lalu isi lubang tersebut dengan air untuk mengurangi tekanan grafitasi terhadap mamalia tersebut,
5.  Jika mamalia laut tersebut terdampar di pantai berbatu (tidak berpasir) maka gunakan matras sebagai alas biota tersebut sehingga biota tersebut tidak mengalami gangguan pernafasan. Gunakan handuk/selimut basah untuk menutupi badan mamalia laut tersebut, agar biota tersebut tetap dalam keadaan lembab. Jangan tutupi lubang nafas dan sirip terutama sirip punggung. Jangan menyiramkan air ke dalam lubang nafas,
6.  Kendalikan masyarakat yang menonton untuk meminimalisir terjadi stress pada mamalia laut tersebut,
7.  Lindungi mamalia laut terdampar tersebut dari angin dan sinar matahari langsung untuk menghindari terjadinya dehidrasi,
8.  Jika kondisi mamalia laut tersebut dalam keadaan sehat dan cuaca bagus, bisa dilakukan untuk pengembalian mamalia laut tersebut ke perairan laut dengan menggunakan tandu. Jaga agar sirip tidak tertarik atau terlipat di dalam tandu (sesuaikan denag ukuran mamalia laut tersebut),
9.  Sesudah berada di kedalaman air yang cukup, lepaskan mamalia laut tersebut dengan membopongnya terlebih dahulu kemudian perlahan lahan mendorongnya ke arah laut. apabila mamalia laut yang dilepas kembali ke laut lebih dari satu. Pelepasan mamalia laut tersebut dilakukan satu persatu dengan jeda waktu yang cukup dan diantara mamalia laut yang akan dilepaskan tidak saling melihat.

Metode Penghancuran Bangkai Paus

1.  Dengan cara dibakar, metoda ini paling cepat dan praktis, tetapi kerugiannya adalah kerangka mamalia laut tersebut menjadi hancur sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, pendidikan dan lainnya,
2.  Dikubur: dilakukan harus cukup kedalamannya dan di atas garis pasang surut sehingga bangkai mamalia laut tersebut tidak terendam oleh air laut pada saat pasang sekalipun,
3.  Dengan cara ditenggelamkan. Bangkai mamalia laut ini harus dibungkus terlebih dahulu dengan jaring dan diberi pemberat. Lalu bangkai tersebut ditarik ke tengah laut dengan kapal dengan posisi bagian ekor berada di depan sebagai pangkal yang ditarik. Saat bangkai mamalia laut tersebut sudah berada di tengah laut, lakukan pengempisan bagian perut bangkai mamalia laut dengan cara ditusuk atau dengan cara lainnya agar bangkai tersebut dapat mudah tenggelam.
Kerangka bangkai mamalia laut dapat diambil kembali beberapa bulan kemudian untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan lainnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar