http://news.detik.com/berita/3207426/bangsring-underwater-destinasi-wisata-berbasis-konservasi-terumbu-karang
http://sains.kompas.com/read/2016/03/28/20000061/Bangsring.Godaan.Destinasi.Pertobatan.Laut
http://news.detik.com/berita/d-3328311/saat-konsul-jenderal-as-kepincut-wisata-bangsring-underwater
Sunrise di pantai Bangsring
Bangsring, nama desa di
bibir pantai di Kabupaten Banyuwangi yang tepatnya berada di Selat Bali yang
kini cukup populer terutama untuk wisatawan domestik sebagai salah satu tujuan
wisata di Kabupaten Banyuwangi. Letaknya 15 km dari pelabuhan penyeberangan
Ketapang ke arah Situbondo/Surabaya. Dari jalan raya Surabaya – Banyuwangi ke
lokasi pantai Bangsring hanya berjarak 2 km saja, dimana sebelum sampai di
Bangsring, kita akan disuguhi pemandangan asri dari perkebunan tebu dan cabai.
Dulunya, kebun tebu dan kebun cabai tersebut adalah daerah pertambakan udang.
Namun, karena budidaya udang mengalami banyak masalah teknis, akhirnya usaha
pertambakan udang ini mengalami ‘gulung tikar’.
Sebelumnya di perairan
laut Bangsring ini dikenal sebagai tempat penangkapan ikan bagi nelayan
setempat dengan cara pengeboman dan penggunaan racun potas. Tapi, atas
kegigihan beberapa tokoh pemuda setempat untuk mengubah pola perilaku penangkapan ikan
yang merusak menjadi ramah lingkungan, kini Bangsring layak menjadi tujuan
wisata selam. Dimana terumbu karangnya
sudah hampir pulih dari kerusakan. Sebelum tahun 2008, terumbu karang di laut
Bangsring kerusakannya mencapai 80%.
Ragamnya jenis wisata
bahari yang dapat dilakukan di Bangsring, bertambah lagi dengan adanya bantuan
dari Direktorat Pesisir dan Lautan, Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan
Pulau Pulau Kecil-Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2014. Dengan memberikan
bantuan infrastruktur jasa kelautan berupa satu unit rumah terapung dengan
beberapa kolam keramba, bantuan tersebut telah mendorong pertumbuhan ekonomi
wisata di pantai Bangsring ini.
Secara umum, Banyuwangi
sebagai kabupaten terluas di provinsi Jawa Timur, memang memiliki potensi
kekayaan yang melimpah. Apakah itu kekayaan hutan, kekayaan laut, kekayaan
hasil perkebunan, kekayaan beragam tempat wisata, kekayaan kultural, dan
kekayaan-kekayaan potensi lainnya. Luas wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah
5782,5 km2, yang terbagi menjadi wilayah: hutan
31,72%, pemukiman 21,66%, lainnya (jalan dll) 17,77%, perkebunan 14,21%,
persawahan 11,53%, ladang 2,80%, dan tambak ikan 0,31%. Jangan lupa pula bahwa Taman Nasional Alas Purwo berada di Kabupaten Banyuwangi.
Panjang pantai
kabupaten Banyuwangi = 175,8 km, dimana di sepanjang pantai tersebut terdapat:
pantai berpasir, karang, mangrove, pertambakan, dan lainnya. Wisata pantai yang sudah berkembang di kabupaten Banyuwangi, adalah: Plengkung sebagai tempat surfing kelas dunia, Pulau Merah, dan Sukamade.
Di pantai Bangsring,
banyak jenis wisata bahari dapat dilakukan, dari mulai minum air kelapa yang
segar dan bakar ikan di pinggir pantai sambil memandangi hamparan hijau Taman
Nasional Bali Barat yang berada di seberang sana, bermain banana boat, berenang
bersama hiu, berenang bersama ikan hias, sampai wisata menyelam.
Sensasi tersendiri
ketika ikut berenang bersama ikan hias atau ikan hiu. Ikan hias atau ikan hiu
ditaruh di dalam keramba di rumah apung, dan bagi yang berminat, bisa langsung
nyebur ke keramba tersebut. Jadilah kita berenang bermain main bersama ikan
hias atau ikan hiu.
Wisata Pantai Bangsring
dapat dikembangkan lebih jauh lagi sebagai wisata bernuansa alami. Berbeda
dengan wisata pantai lainnya yang masih berada di sekitaran kota Banyuwangi
yaitu Pantai Boom, yang mana di Pantai Boom ini lebih diarahkan kepada wisata
artifisial. Lebih baik lagi, kalau Pulau Tabuhan, salah satu pulau kecil dari 22
pulau kecil yag dimiliki kabupaten Banyuwangi-dapat dikembangkan. Pulau Tabuhan
dengan luas 5 ha, sangat potensial untuk dikembangkan sebagai wisata eksklusif.
Dan peran pantai Bangsring adalah sebagai pengumpan wisatawan yang akan ke
pulau Tabuhan dan juga bisa berperan untuk menampung wisata masif.
Bagaimana ke Banyuwangi? Kalau melalui jalur udara, dari Surabaya ada penerbangan satu kali per hari dari maskapai Garuda dan Wing Air. Kalau mau lewat darat, dari Surabaya bisa naik bus atau kereta, dimana waktu tempuhnya sekitar 7 jam kalau naik bus atau kendaraan pribadi dan 5 jam kalau naik kereta. Lewat darat, bisa juga dari Denpasar yang waktu tempuhnya sekitar 6 jam, dimana sekitar 45 menit diantaranya untuk waktu penyeberangan naik feri dari Gilimanuk Bali ke Ketapang Banyuwangi.
Bagaimana ke Banyuwangi? Kalau melalui jalur udara, dari Surabaya ada penerbangan satu kali per hari dari maskapai Garuda dan Wing Air. Kalau mau lewat darat, dari Surabaya bisa naik bus atau kereta, dimana waktu tempuhnya sekitar 7 jam kalau naik bus atau kendaraan pribadi dan 5 jam kalau naik kereta. Lewat darat, bisa juga dari Denpasar yang waktu tempuhnya sekitar 6 jam, dimana sekitar 45 menit diantaranya untuk waktu penyeberangan naik feri dari Gilimanuk Bali ke Ketapang Banyuwangi.
Mendarat di Bandara Blimbingsari Banyuwangi
Kota Banyuwangi
Fasilitas di salah satu hotel di Banyuwangi
Pantai Bangsring Banyuwangi
Salah satu sudut pantai Bangsring
Naik boat menyusur pantai
menyusur pantai atau ke rumah terapung
Rumah terapung yang terkenal
mencelupkan kaki ke laut, langsung dikelilingi ikan hias
bermain banana boat
menyelam
menyelam di Bangsring
Berenang bersama hiu
segarnya kelapa muda
Oleh oleh batik dari Banyuwangi
Tsirt lukis khas Banyuwangi
Kompas Minggu 28 Maret 2016
Fery penyeberangan dari Gilimanuk Bali ke Ketapang