Buku Dugong bukan Putri Duyung:
https://id.scribd.com/doc/310154811/Dugong-Bukan-Putri-Duyung (down load-buku-gratis)
Referensi terkait:
http://sp.beritasatu.com/nasional/populasi-dugong-terancam-punah/114097
https://tekno.tempo.co/read/news/2016/04/20/061764376/dugong-terancam-ini-perannya-menjaga-ekosistem-laut
http://sains.kompas.com/read/2016/04/20/20231961/Lestarikan.Dugong.untuk.Lamun.dan.Manusia
You tube:
https://www.youtube.com/watch?v=TvNEa72uJ8I
https://www.youtube.com/watch?v=e4C_ihl-GXk
https://www.youtube.com/watch?v=PnEqkiAJnoU (download, video Dugong di Alor NTT)
https://tekno.tempo.co/read/news/2016/04/20/061764376/dugong-terancam-ini-perannya-menjaga-ekosistem-laut
http://sains.kompas.com/read/2016/04/20/20231961/Lestarikan.Dugong.untuk.Lamun.dan.Manusia
You tube:
https://www.youtube.com/watch?v=TvNEa72uJ8I
https://www.youtube.com/watch?v=e4C_ihl-GXk
https://www.youtube.com/watch?v=PnEqkiAJnoU (download, video Dugong di Alor NTT)
Dugong lebih dikenal dengan nama duyung yang mana asal
katanya dari duyung dalam bahasa melayu yang artinya perempuan laut. Sehingga
di asia Tenggara, dugong lebih dikenal dengan sebutan duyung. Sebutan lain unuk
dugong adalah; duyung, duyong, perempuan laut, ikan duyung, babi laut, ruyung,
dan dio. Dugong di seluruh dunia sering dikaitkan dengan dongeng tentang putri
duyung 9mermaid). Dugong itu sendiri yang dalam bahasa latinnya Dugon dugong merupakan ordo sirenia dan famili dari dugongidae adalah salah satu jenis dari
mamalia laut yang memiliki ciri sebagaimana umumnya mamalia yang ada di daratan,
yaitu: bernafas dengan paru paru, melahirkan, dan menyusui anaknya.
Habitat dugong adalah padang lamun dimana lamun merupakan
makanannya. Lamun yang dimakan oleh dugong tidak hanya pucuk daunnya saja
tetapi juga sampai ke akar akarnya dengan cara di’buldozer’. Keberadaan luasan
lamun di indonesia semakin menyempit baik disebabkan oleh adanya degradasi
lingkungan maupun karena alih fungsi dari ekosistem perairannya. Semakin
menyempitnya luasan ekosistem lamun berakibat langsung terhadap keberadaan
populasi dugong. Selain itu, tekanan terhadap dugong itu sendiri juga semakin
meningkat terutama melalui pemanfaatan / penangkapan untuk diambil daging, gigi
taring, tulang, dan air matanya.
Semua bagian dari tubuh dugong bernilai ekonomi tinggi,
seperti dagingnya untuk dikonsumsi, gigi taringnya untuk pipa rokok, dan air
matanya untuk parfum. Menurut Kiswara (2016); sebelum tahun 1990, populasi
dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000
ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
IUCN sudah memasukan dugong kepada status vulnerable begitu juga di CITES yang
memasukannya kedalam Apendiks 1 pada tahun 2007, dan di Indonesia sendiri,
dugong berstatus dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1999
tentang Pengawetan Satwa dan Tumbuhan. Dengan status dilindungi, artinya dugong
beserta bagian tubuhnya, tidak boleh ditangkap, diperdagangkan, menyimpan, dan
mengkonsumsinya.
Pemanfaatan bentuk lain masih bisa dilakukan yaitu melalui
pemanfaatan non ekstraktif seperti dalam bentuk wisata, pendidikan, dan
penelitian. Kiswara (2016) menghitung nilai ekonomi dari satu ekor dugong,
apabila diperdagangkan atau dikonsumsi hanya Rp 6 juta saja, namun apabila
dijadikan kegiatan wisata, nilainya dapat mencapai Rp 6 milyar.
Konservasi melalui pelesatarian dugong diperlukan sekali,
selain tindakan pelesatarian terhadap individu dugongnya juga diperlukan pelestarian
terhadap habitatnya yang berupa padang lamun.
Saat ini distribusi populasi dugong di Indonesia, tersisa di
wilayah: Bintan Kepulauan Riar, Alor NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara,
Maluku, dan Papua.
Buku yang ditulis oleh Anugerah Nontji ini sangat berguna
sekali apalagi literatur nasional terkait dugong boleh dikatakan sangat jarang. Dan saya kutip kata kata beliau pada suatu kesempatan: Tuhan
menciptakan mahluk hidup di alam raya ini dan manusia tidak berhak
memusnahkannya. Selamatkan dugong!
Cara makan dugong dengan membuldozer lamun
![]() |
Lukisan kuno tentang dugong dari Malaysia |
![]() |
Legenda dugong di berbagai penjuru dunia |
![]() |
Aspek biologi dari dugong |
![]() |
Sebaran dugong di Asia Pasifik |
![]() |
Sebaran populasi dugong di Indonesia |
![]() |
Dugong sebagai makanan atau untuk atraksi wisata? |
![]() |
Populasi dugong, sangat menghawatirkan? |
![]() |
Penyelamatan baby dugong di perairan Sirenja Donggala oleh BPSPL Makassar |
Penyelematan bayi dugong oleh Tim KKP