Perairan laut Pandeglang sekitar Teluk
Lada sampai Ujung Kulon diindikasikan
terdapat habitat Dugong. Di sekitar Pulau Popole, Kecamatan Labuan masih
dijumpai Sea Grass (lamun laut) yang merupakan makanan utama Dugong.
Berdasarkan penuturan masyarakat sekitar Pantai Labuan, dahulu nelayan sering
menjumpai Dugong ketika sedang mencari ikan.
Pada hari Sabtu, 11 Agustus 2018 pukul 15.39 WIB, Surdi, masyarakat Desa Caringin Kab. Pandeglang melaporkan kepada satuan pengaman Kantor LPSPL Serang bahwa telah melihat hewan mati mirip anjing laut di perairan pantai dekat kantor LPSPL Serang. Oleh Satpam informasi tersebut disampaikan ke Wiara Maruf, PNS LPSPL Serang yang langsung menuju lokasi untuk memeriksanya. Wiara melaporkan bahwa ada kejadian terdampar kode 3 mamalia laut jenis Dugong. Lokasi terdamparnya Dugong tersebut pada titik koordinat -6.3475646 LS, 105.8232911 BT. Dengan kejadian ini, maka dalam kurun waktu setahun ini telah terjadi dua kali kejadian Dugong terdampar, keduanya sudah menjadi bangkai (kejadian terdampar kode 3). Dugong terdampar sebelumnya pernah terjadi di Perairan Taman Nasional Ujung Kulon pada tanggal 12 Juli 2018 dan ditangani oleh Balai TNUK.
Oleh Pak Wiara dan kawan-kawan (staf dari LPSPL Serang), bangkai Dugong tsb berhasil dibawa ke darat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Identifikasi awal menunjukkan bahwa dugong yang terdampar berjenis kelamin jantan dengan panjang total 224 cm. Tidak terdapat luka bekas tertusuk atau tersangkut jaring alat tangkap ikan, badan sudah mulai membengkak, namun belum timbul bau yang menyengat. Karena hari sudah malam diputuskan untuk penanganan lebih lanjut pada esok harinya.
Pada Minggu, 12 Agustus 2018 jam 06.00 WIB, Tim penanganan mamalia laut terdampar LPSPL Serang melakukan:
1. Pengukuran morfometrik:
-Panjang Total 224 cm
-Diameter badan 130 cm
-Lebar sirip ekor 72cm
-Lebar sirip dada 18 cm
-Panjang sirip dada 48 cm
-Jarak kepala ke sirip dada 44 cm
-Jarak ekor ke pangkal 33 cm
-Jarak ekor ke lubang anus 78 cm
-Jarak ekor ke kelamin 120 cm
-Jarak anus ke kelamin 40 cm
-Jarak anus ke sirip dada 46 cm
2. Identifikasi luka luar dan tanda-tanda lainnnya
Tidak ada tanda luka bekas benda tajam ataupun jeratan alat tangkap. hanya terlihat luka bekas benturan dengan karang.
3. Nekropsi dan pengambilan sampel yang terdiri dari sampe daging, lemak, kulit, hati, ginjal dan limpa. Sampel tsb akan diujikan di laboratorium Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang, Ditjen Perikanan Budidaya, KKP. Hasil pembedahan lambung Dugong teramati lambung penuh terisi makanan, tidak ditemukan plastik ataupun benda- benda asing lainnya.
4. Penguburan bangkai. Bangkai dikuburkan di lingkungan kantor LPSPL Serang, lokasi kuburan ditandai agar sewaktu-waktu tulang belulangnya dapat diangkat untuk keperluan riset dan pendidikan.
Pada hari Sabtu, 11 Agustus 2018 pukul 15.39 WIB, Surdi, masyarakat Desa Caringin Kab. Pandeglang melaporkan kepada satuan pengaman Kantor LPSPL Serang bahwa telah melihat hewan mati mirip anjing laut di perairan pantai dekat kantor LPSPL Serang. Oleh Satpam informasi tersebut disampaikan ke Wiara Maruf, PNS LPSPL Serang yang langsung menuju lokasi untuk memeriksanya. Wiara melaporkan bahwa ada kejadian terdampar kode 3 mamalia laut jenis Dugong. Lokasi terdamparnya Dugong tersebut pada titik koordinat -6.3475646 LS, 105.8232911 BT. Dengan kejadian ini, maka dalam kurun waktu setahun ini telah terjadi dua kali kejadian Dugong terdampar, keduanya sudah menjadi bangkai (kejadian terdampar kode 3). Dugong terdampar sebelumnya pernah terjadi di Perairan Taman Nasional Ujung Kulon pada tanggal 12 Juli 2018 dan ditangani oleh Balai TNUK.
Oleh Pak Wiara dan kawan-kawan (staf dari LPSPL Serang), bangkai Dugong tsb berhasil dibawa ke darat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Identifikasi awal menunjukkan bahwa dugong yang terdampar berjenis kelamin jantan dengan panjang total 224 cm. Tidak terdapat luka bekas tertusuk atau tersangkut jaring alat tangkap ikan, badan sudah mulai membengkak, namun belum timbul bau yang menyengat. Karena hari sudah malam diputuskan untuk penanganan lebih lanjut pada esok harinya.
Pada Minggu, 12 Agustus 2018 jam 06.00 WIB, Tim penanganan mamalia laut terdampar LPSPL Serang melakukan:
1. Pengukuran morfometrik:
-Panjang Total 224 cm
-Diameter badan 130 cm
-Lebar sirip ekor 72cm
-Lebar sirip dada 18 cm
-Panjang sirip dada 48 cm
-Jarak kepala ke sirip dada 44 cm
-Jarak ekor ke pangkal 33 cm
-Jarak ekor ke lubang anus 78 cm
-Jarak ekor ke kelamin 120 cm
-Jarak anus ke kelamin 40 cm
-Jarak anus ke sirip dada 46 cm
2. Identifikasi luka luar dan tanda-tanda lainnnya
Tidak ada tanda luka bekas benda tajam ataupun jeratan alat tangkap. hanya terlihat luka bekas benturan dengan karang.
3. Nekropsi dan pengambilan sampel yang terdiri dari sampe daging, lemak, kulit, hati, ginjal dan limpa. Sampel tsb akan diujikan di laboratorium Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang, Ditjen Perikanan Budidaya, KKP. Hasil pembedahan lambung Dugong teramati lambung penuh terisi makanan, tidak ditemukan plastik ataupun benda- benda asing lainnya.
4. Penguburan bangkai. Bangkai dikuburkan di lingkungan kantor LPSPL Serang, lokasi kuburan ditandai agar sewaktu-waktu tulang belulangnya dapat diangkat untuk keperluan riset dan pendidikan.
Dugong yang terdampar di perairan Caringin Kab. Pandeglang Banten
|