l. Tanjung Bira
Tanjung Bira ada Dimana |
Tanjung Bira adalah
salah satu icon wisata provinsi Sulawesi Selatan selain Tana Toraja, Makassar
dan lainnya. Tanjung Bira sendiri berada di Kabupaten Bulukumba yang letaknya
190 km dari kota Makassar dan dapat ditempuh sekitar 4 – 5 jam perjalanan darat
dengan menggunakan mobil pribadi. Tanjung Bira juga merupakan pelabuhan
penyeberangan bagi yang mau pergi ke Selayar. Selayar sendiri dikenal sebagai
tujuan wisata selam.
Pemandangan di kanan
kiri jalan yang dilalui sangat indah, apalagi perjalanan ini adalah menyusuri
pantai. Keluar dari kota Makassar masuk kabupaten Gowa kemudian kabupaten
Takalar, di kedua kabupaten ini menghampar luas persawahan. Namun sayang,
perjalanan kali ini sedang puncak puncaknya musim kemarau sehingga hamparan
sawah itu menjadi hamparan tanah kosong berwarna coklat. Tanah seperti itu
adalah cocok untuk
pertumbuhan budidaya buah semangka. Sehingga tidak
mengherankan kalau di kanan kiri jalan poros Makassar ini banyak dijajakan buah
semangka.
Masuk Kabupaten Jeneponto, di kanan jalan menghampar terkotak kotak
tambak ikan bandeng dan pada lokasi tertentu ada
sehamparan kolam kolam
pembuatan garam. Kesibukan petani garam yang sedang mengepaporasi air laut
untuk jadi garam dan sebagian lagi sibuk memikul karung garam yang dibawa ke
pinggir jalan untuk menunggu diangkut truk truk besar.
Masuk kabupaten
Bantaeng, kami disuguhi pemandangan budidaya rumput laut di pinggir pantainya
dan kesibukan para petaninya yang sedang menjemur rumput laut yang baru
dipanen.
Setelah melewati kota
Bantaeng, baru kami masuk kabupaten Bulukumba. Suasana kental alam laut dengan
kebun kelapa di pinggir pantainya sangat terasa di kabupaten ini.
Ada beberapa tempat destinasi
wisata dan budaya di kabupaten Bulukumba dan destinasi ini sudah mendunia
dengan terlihatnya beberapa wisatawan asing (Jepang, Eropa dan Amerika) yang
berlalu lalang, yaitu:
1.
Pantai Tanjung Bira dengan pulau
kecilnya yang bernama Liukang. Beragam wisata bahari bisa ditemui disini, mulai
dari banana boat sampai diving
2.
Tempat pembuatan kapal pinisi dan kapal
kayu lainnya. Tempat pembuatan kapal kayu di Tanjung Bira sudah terkenal ke
seantero dunia,
3.
Suku
Kajang. Salah satu suku bangsa di Indonesia yang mendiami daerah pedalaman
kabupaten Bulukumba yang masih menganut ajaran leluhur.
Destinasi wisata
tanjung bira adalah kombinasi antara wisata alam (bahari) dengan wisata budaya.
Tanjung Bira adalah wilayah pantai dengan pasir putih yang halus. Di Tanjung
Bira setidaknya terdapat 17 titik penyelaman, titik penyelaman yang
paling
dikenal adalah: Pulau Kambing, Pulau Posi, dan Pulau Liukang. Di titik titik
penyelaman tersebut umumnya visibility 15
meter, komposisi dasar laut terdiri dari terumbu karang dengan kondisi bagus.
Malah di beberapa dive site bisa
dijumpai
beberapa jenis ikan eksotik, seperti: pari manta, hiu, mola mola, ikan
banggai (cardinal), penyu, dan
lainnya.
Tarif sewa boat untuk
membawa sampai di dive site dan
menunggu selama 2 jam, sebesar Rp 800rb.
Tarif boat untuk ke
Pulau Liukang PP sebesar Rp 500rb.
ll. Tempat Pembuatan Kapal Pinisi/Kapal Kayu
Tanjung Bira sebagai
tempat pembuatan pinisi/kapal kayu sudah dikenal ke seantero dunia. Banyak
pesanan pinisi/kapal kayu dari negara
negara Eropa dan Amerika, selain tentunya pesanan dari dalam negeri yang tidak
sedikit.
Keahlian membuat sebuah
pinisi/kapal kayu besar dan menjamin kestabilannya di laut adalah suatu keunggulan ketrampilan yang didapat secara
turun temurun dengan tetap mengikuti kaidah kaidah tradisional masyarakat
mereka.
Kami mengunjungi salah
satu pembuat pinisi yaitu Pak Haji Suton. Dia mengatakan: untuk membuat pinisi
50 GT, perlu waktu 6 bulan dengan sejumlah 20 m2 kayu kualitas wahid (kayu
besi/kayu hitam). Untuk pinisi ukuran 50 GT harganya minimal 1 milyar.
lll. Penyu
Beberapa fakta terkait
penyu dan lingkungannya di Indonesia adalah sebagai berikut:
1.
Dari 7 jenis penyu yang ada di dunia, 6
jenis ditemukan di perairan Indonesia. Penyu-penyu yang ditemukan di Indonesia
adalah jenis: penyu hijau (Chelonia mydas),
pipih (Natator depressus), lekang/abu
abu (Lepidochelys olivicea),
belimbing (Dermochelys coriacea),
sisik (Eretmochelys imbricata), dan
tempayan (Caretta caretta). Hanya
jenis penyu kempi (Lepidochelys kempi)
yang tidak ditemukan di Indonesia,
2.
Ada 95 pantai tempat bertelurnya penyu
di Indonesia. Dari 95 pantai tersebut terdapat 143 lokasi peneluran penyu.
Dan 47 pantai diantaranya sudah
dijadikan kawasan konservasi,
3.
Tempat peneluran penyu hijau terbesar di dunia
berada di Pulau Derawan-Kalimantan Timur,
4.
Tempat peneluran penyu belimbing
terbesar di dunia berada di pantai Jamursba Medi di Kabupaten Tambraw di Papua
Barat,
5.
Pantai terpanjang sebagai tempat
peneluran penyu di Indonesia berada di pantai Paloh- Kalimantan Barat,
6.
Tempat peneluran penyu lekang di
Indonesia berada di pantai pantai di Pulau Bali,
7.
Jenis penyu pipih dan penyu tempayan
tidak pernah ditemukan bertelur di pantai pantai Indonesia. Hanya ditemukan di
perairan saja,
8.
Penyu yang mendarat adalah semuanya
penyu berjenis kelamin betina. Semua penyu berjenis kelamin jantan hanya hidup
di air, tidak pernah ke darat,
9.
Penyu hijau berfungsi untuk
mengontrol rumput laut. Rumput laut yang sudah tua akan dipotong potong oleh
penyu hijau. ikan menyukai rumput laut muda,
10.
Penyu belimbing berfungsi untuk
mengontrol ledakan ubur ubur. Ledakan ubur ubur di suatu perairan akan
mematikan juvenile juvenile ikan. Juvenile juvenile ikan ini kelak jadi
ikan target tangkapan nelayan,
11.
Permasalahan pengelolaan penyu di
Indonesia adalah: bycatch, perdagangan
ilegal, marine debris, dan perubahan
iklim global,
12.
Semua jenis penyu di Indonesia berstatus
dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999, dan
13.
Semua jenis penyu masuk kedalam daftar
merah IUCN dan masuk apendiks l CITES yang berarti statusnya terancam punah dan
tidak boleh perdagangkan.
Populasi
penyu khususnya di Indonesia memperlihatkan kecenderungan menurun. Data
menunjukan jumlah sarang penyu belimbing di pantai Jamursba Medi Papua Barat
dari tahun 1994 sd 2004 terjadi penurunan, begitu juga jumlah sarang penyu
hijau di Sangalaki-Kaltim, jumlah sarang penyu hijau, belimbing, sisik, dan abu
abu di pantai Sukamade-Taman Nasional Meru Betiri-Jatim, dan Jumlah sarang
penyu hijau di pantai Paloh-Kalbar.
Penyu
hijau di Tanjung Bira jumlahnya ada 20 ekor, yang masing masing 10 ekor
dipelihara oleh Pak Abdul Halim dan Pak Salamudin di kolam atraksi. Paling lama penyu tersebut
telah
dipelihara selama 2 tahun dengan berat bervariasi antara 40 kg sampai 110
kg dan semuanya berjenis kelamin betina.
Pak
Abdul Halim adalah pengumpul ikan selain sebagai pemilik restoran di laut di
pantai Tanjung Bira. Menurut cerita Pak
Abdul Halim, penyu penyu tersebut
dibeli dari nelayan dimana nelayan tersebut mendapatkannya dari bycatch. Pak Abdul Halim memelihara
penyu penyu tersebut di kolam ukuran 6 x 6 m2 yang berada persis di tengah
restorannya yang berada di laut. Pengunjung / turis selain untuk bersantap juga
bisa berenang bersama penyu di kolam tersebut atau setidaknya untuk sekedar
melihat lihat.
Melalui
proses panjang yang dilakukan oleh pihak Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
dan Laut (BPSPL) Makassar –Ditjen Pengelolaan Ruang Laut-Kementerian Kelautan
dan Perikanan, untuk penyadartahuan kepada Pak Abdul Halim dan Pak Salamudin,
bahwa status penyu itu dilindungi, yang artinya barang siapa menangkap,
memelihara, memperjualbelikan, dan
memanfaatkan akan dikenai sangsi pidana
kecuali bagi yang mendapat izin. Ahirnya Pak Abdul Halim dan Pak Salamudin
secara sukarela menyerahkan 20 ekor penyu tersebut kepada BPSPL Makassar. Salut
juga kepada Pak Abdul Halim dan Pak Salamudin yang telah menyerahkan penyu
penyu tersebut untuk direlease kembali ke laut. KKP-pun memikirkan untuk
membuat kolam terumbu karang buatan yang akan diisi oleh ikan ikan hias laut
yang tidak dilindungi, agar kelangsungan hidup usaha restorannya tetap
berlangsung.
Pak Salamudin, Pak Abdul Halim, dan Pak Agus dari KKP |
Penyu
penyu tersebut sebelum dilepas kembali ke laut, terlebih dahulu didata oleh
pihak BPSPL Makassar dan dicek kesehatannya oleh Suprapti Dvm dari WWF Indonesia.
Pendataan dan pengecekan kesehatan penyu penyu tersebut cukup memakan waktu.
Malah ada salah satu penyu yang bolong punggung karapasnya yang perlu ditambal
dengan adukan semen terlebih dahulu. setelah dicek kondisi dan kesehatannya, penyu penyu tersebut diberi tanda/tagging yang berisi info:
Kementerian Kelautan dan Perikanan, negara Indonesia, dan no telp yang dapat dihubungi apabila ada orang yang menemukan penyu tersebut dimanapun.
dan beranak pinak sehingga alam ini bisa tetap menghidupi para
penghuninya.
Pustaka:
Adnyana, Windia dan Creusa Hitipeuw. 2012. Panduan Melakukan Pemantauan Penyu di Pantai Peneluran di Indonesia. WWF Indonesia. Jakarta
Dermawan, Agus et all. 2015. Pedoman Teknis. Pengelolaan Konservasi Penyu. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. Ditjen Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Sadili, Didi (ed). 2014. Biota Perairan Terancam Punah di Indonesia. Prioritas Perlindungan. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. Ditjen
Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Jakarta