Rabu, 02 November 2011

Paniki, Masakan Khas Manado yang Wangi dan Pedas, Tapi...

Paniki adalah penyebutan lain untuk hewan bernama kalong atau kelelawar yang pemakan buah. Di Sulawesi Utara, paniki ini dijadikan santapan khas penduduk setempat dengan nama populernya adalah ‘paniki masakan khas Manado’.
Paniki adalah kelelawar yang telah dibersihkan dari bulu-bulunya kemudian dimasak dengan berbagai bumbu yang mewah. Bumbu utama adalah kelapa atau santannya, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, daun serai, jahe dan lainnya. Ketika paniki dihidangkan, wangi masakan sudah sangat kuat tercium, kemudian ketika disantap, rasa pedas khas masakan dari Manado sangat terasa sekali. Unsur pedas dan wangi inilah yang membuat makan kita menjadi lahap sampai perlu untuk nambah porsi nasinya. Kalau soal daging paniki itu sendiri, sebenarnya tidak begitu banyak yang dapat dinikmati, mungkin hanya seukuran kuku jari yang letak daging itu berada dekat bagian ekor. Mungkin sedikit sensasi muncul, ketika kita menyantap bagian sayapnya, rasanya agak lembut di mulut. Namun kalau soal rasa dari daging paniki itu sendiri, menurut saya masih jauh lebih enak daging ayam atau bahkan daging burung puyuh. Tidak ada rasa originalitas daging paniki. Yang ada adalah hanya rasa dari kemewahan bumbu-bumbu tipikal masakan khas Manado. Jadi yang kita nikmati adalah benar-benar rasa bumbu itu sendiri, bukan panikinya. Harga satu porsi paniki yang dijajakan di Sario di Kota Manado adalah Rp 25.000,-
Kalau boleh saya berpendapat; mungkin jangan mempopulerkan jenis masakan seperti paniki ini. Selain besaran dagingnya dari satu ekor paniki itu tidak seberapa, juga rasanya tidak spesial. Soal lainnya lagi adalah jumlah kelelawar atau kalong ini makin hari makin langka karena habitatnya makin berkurang, sebagai akibat dari berkurangnya pohon-pohon buah, karena terdesak oleh aktifitas manusia dan pemanfaatan lahan untuk peruntukan lainnya bukan untuk tumbuhan pohon buah itu tapi sudah jadi pemukiman dan lain-lain. Juga dengan semakin diburunya paniki atau kalong ini, jelas akan mempercepat berkurangnya populasi paniki atau kalong tersebut. Kita tahu kalau salah satu spesies berkurang banyak atau bahkan punah tentu akan berakibat negatif terhadap kesimbangan alam dan itu artinya akan mengganggu kehidupan kita bersama. Di Sulawesi Utara sendiri, sekarang sudah terasa betapa sulitnya untuk mendapatkan pasokan paniki atau kalong tersebut.  Kebutuhan paniki di Manado ini, stocknya harus didatangkan dari daerah Sulawesi Selatan, Gorontalo dan daerah lainnya.
Paniki atau Kalong atau Kelelawar. sumber foto: www.mypangandaran.com
Satu Porsi Paniki, masakan khas Manado
Banyak yang suka terhadap bagian dari sayapnya

4 komentar:

  1. silahkan anda memberikan pendapat, toh anda bukan orang sulawesi utara (minahasa), itu adalah budaya makanan dari daerah kami.
    kalo gak suka, anda gak usah sok bilang gak usah di populerkan, jaman anda belum lahir juga, paniki sudah populer di daerah minahasa sebagai makanan.

    BalasHapus
  2. Nyari tempat kulineran enak? Cek dulu TOP 30 REKOMENDASI KULINER KOTA MANADO ini » http://bit.ly/1FAWzCI #Kuliner

    BalasHapus
  3. Wiidiiiww ekstrim banget yaa makanan khas Manado itu, kata temen gue sih enak banget. gue sih belum berani nyoba hehehe

    BalasHapus